18 ; MERCI

44 43 5
                                    

Apa dengan sebuah harapan saja, semua yang aku inginkan akan bisa terwujud? Tidak, karena yang kutahu itu hanya omong kosong.

~ Beoness ~

🖤🖤🖤

Zach memanggil salah satu pelayan yang ada disana, lalu membayar makanan nya sendiri. Lagi-lagi Cassea terkejut saat tahu kalau Zach membayar sendiri, namun dia juga merasa tidak enak.

Saat pelayan itu pergi, Cassea menunduk diam sambil memejamkan matanya, sedangkan Zach menatap Cassea dengan senyuman tipis.

"Kau yakin tidak ingin makan?" tawar Zach sekali lagi. Entah kenapa? Akhir-akhir ini, Zach juga sering sekali tersenyum jika bersama Cassea. Padahal ia sangat susah sekali tersenyum kepada orang, apalagi seorang wanita.

Cassea mendongak menatap wajah Zach, (ini adalah kesempatan untuk mendapatkan makanan gratis) tidak lama dia mengangguk dengan wajah imut seperti kucing. Zach tertawa kecil melihat tingkah Cassea yang malu-malu tapi mau. "Pesanlah!" Dengan cepat Cassea memesan.

"Aku tahu uangmu habis, lain kali jika kau tidak punya uang biarkan aku yang membayarnya, tapi jika kau memiliki uang kau boleh membayarnya!" ucap Zach sedikit bercanda. Cassea cemberut lalu tersenyum menatap Zach kembali.

"Kau bisa membantu ku mencarikan pekerjaan? Apa saja, aku akan menerimanya." Ucap Cassea tiba-tiba.

Zach semakin heran dengan wanita itu, yang dia tahu rumah Cassea begitu besar dan terlihat seperti orang kaya. Tapi kenapa tiba-tiba Cassea meminta pekerjaan sederhana.

"Aku lihat kau anak orang kaya, kenapa kau ingin bekerja?" tanya Zach.

Cassea hanya diam, dia mulai teringat pertengkarannya dengan sang ayah yang hampir sepuluh kali lebih mereka bertengkar. Juga Cassea tidak mungkin bercerita masalah pribadinya dengan orang yang tidak lama dia kenal, apa lagi seorang pria diam seperti Zach.

"Tidak apa, jika kau belum siap menceritakannya. Aku tahu itu urusan pribadi mu." Lanjut Zach tidak masalah. Saat Zach melihat Cassea hanya diam tanpa senyuman, membuat nya canggung. Zach lebih nyaman dan suka saat Cassea tersenyum, tertawa lepas.

Tidak lama kemudian, makanan Cassea tiba, dengan lahap dia memakan makanan itu. Cepat dan lahap Cassea memakannya. Tidak heran jika seorang wanita selalu makan dengan lahap, karena di dunia sekarang saja wanita lebih ganas saat menyantap makanannya dengan porsi luar biasa.

***

Kampus.

Zach baru saja mengantarkan Cassea sampai depan kampus nya. Senyuman Cassea juga sudah kembali lagi.

"Aku akan memberitahu mu jika ada pekerjaan!" ucap Zach.

"Terima kasih!" jawab Cassea yang selalu tersenyum.

Zach pamit pergi dan mulai melajukan mobilnya, sementara dari arah lain April dan Joe menghampiri Cassea. April yang sudah tahu hanya bisa tersenyum melihat temannya dekat dengan seseorang.

"Cassea! Kau sudah punya kekasih, kenapa kau tega dengan cintaku. Apa kau akan melupakan kegiatan malam kita?" ucap Joe dengan tawanya.

"Tentu saja tidak, lagi pula dia bukan kekasihku!" balas Cassea.

Joe merasa lega, April memukul pelan lengan Joe karena pria itu selalu saja mengajak Cassea ke club. Dia tidak perduli kalau April selalu khawatir dengan kesehatan Cassea.

"Sudahlah, ayo masuk!!" ajak Cassea.

April merangkul tangan kanan Cassea sembari berjalan masuk, sedangkan Joe bukannya ikut temannya, dia malah mengikuti Cassea dan April dari belakang.
.

Merci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang