53 ; love you!

22 14 0
                                    

Jarang ada seseorang yang mencintai sendiri, dan memilih berjuang sendiri. Padahal itu hanyalah suatu kebodohan, jika dia bukan jodohmu!

~ Beoness ~

                              🖤🖤🖤

Sudah 152 hari, cinta Cassea bertepuk sebelah tangan. Rasanya aneh mencintai seseorang dengan hanya sisa waktu sedikit, apa yang akan didapat Cassea dengan mencintai dan bertahan selama 14 Tahun lamanya, meski takdir sudah pernah memisahkan mereka, namun keteguhan cinta Cassea masih bisa bertahan hingga saat ini.

Apakah ucapan sang ayah benar? Bahwa cinta hanyalah pembodohan dan berjuang sendirian hanyalah sia-sia?

***

Cassea yang diberi kesempatan oleh Lowray, memilih berjalan keluar rumah, dengan menggunakan sebuah jaket tebal dan panjang hingga ke lutut.

“Aku ingin bertemu dengan mu!” kata Cassea yang saling telepon dengan Zach. Zach memberikan tempat yang saat ini dia kunjungi bersama Aami.

Setelah puas mendapatkan alamat dari, Zach. Cassea mematikan panggilan itu, dan memasukkan ponselnya ke saku, dengan kepercayaan diri, dia tersenyum lebar.

“Aku akan membuktikan bahwa ayahku salah! Aku yakin Zach juga mencintaiku!” gumam Cassea yang percaya diri, tingkat tinggi.

Wanita dengan rambut terurai itu berjalan menelusuri jalanan yang begitu ramai. Di tambah hari yang mulai menjelang malam, membuat jalanan begitu ramai orang yang pulang dari kerja, hingga dari atas terlihat layaknya semut kecil. Awan mendung membuat suasana menjadi sejuk.

Tidak hanya berjalan, Cassea berhenti disebuah toko bunga, membelinya sekantong penuh bunga mawar berwarna, merah, putih, pink, dan kuning. Sepanjang perjalanan Cassea memberikan kepada orang-orang yang ada disana, setangkai bunga mawar yang ia beli khusus. Sementara untuk, Zach, dia berikan dengan sangat spesial.

Melihat Cassea memberikan mawar disetiap orang dengan senyum lebar dan bahagia, membuat orang-orang yang tengah berjalan juga ikut merasakan kebahagiaan, Cassea. Mereka semua juga ikut tersenyum, sehingga rasa lelah mereka saat pulang dari kerja, kini menghilang dengan sendirinya. Mungkin kali pertama mereka melihat seorang wanita tengah bahagia sambil memberi setangkai bunga pada orang-orang.

Restoran Le george – Four Season Hotel George V. Paris.

Zach dan Aami duduk di sebuah kursi dengan menu makanan yang kini sudah tersisa piring saja, karena yang lain sudah masuk ke perut masing-masing. Mendengar Zach berbicara dengan seseorang lewat ponsel, membuat Aami penasaran.

“Siapa?” tanya Aami.

“Cassea! Dia ingin bertemu denganku.” Jawab Zach yang awalnya tidak begitu peduli. Aami mengangguk sembari memainkan sebuah garpu di atas meja.

“Zach, apa kau tidak menyimpan perasaan pada Cassea?” tanya Aami tiba-tiba. Zach menghentikan kegiatannya dan beralih ke arah temannya, Aami.

“Memang kenapa?” tanya balik pria tampan itu. Aami berhenti dengan garpunya, menatap temannya dengan wajah serius.

“Jika kau tidak merasakannya, itu artinya kau pria bodoh. Cassea wanita yang ceria dan royal kepada semua orang! Bahkan aku mulai menyukainya, meski kami baru saja bertemu!” jelas Aami menceritakannya sambil tersenyum senang.

“Dan boleh jujur, jika aku pria pasti aku mencintai, Cassea!” lanjut wanita berkulit coklat itu. Zach terdiam dengan penjelasan dari Aami, pada saat itu, hati dan pikiran Zach bergelut jadi satu. Hingga dirinya sadar, setelah mendengar suara rintikan air hujan yang turun tiba-tiba di luar.

Merci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang