48 ; MERCI

20 15 0
                                    

Seketika, pujian tadi membuat sepasang mata melirik kearahnya dengan tatapan tajam. Sedangkan Zach dan Joe hanya tersenyum melihat tingkah cemburu Cassea.

"Ya, baiklah! Maksudku, kau sangat serasi dengan Cassea!" puji April sekali lagi. Seketika Cassea tersenyum lebar setelah mendengar pujian itu.

Pesta yang sudah dimulai, membuat aula olahraga itu menjadi gemericik suara musik juga orang-orang yang ada disana. Tidak hanya itu, banyak juga sepasang yang berdansa dengan sangat indah dan romantis, seperti Khey dan Marton saat ini.

Joe dan April mulai menikmati musik disana, namun Zach dan Cassea hanya diam dengan senyuman juga tepuk tangan. Sampai April mengajak Cassea untuk mengambil minuman segar yang terletak di pojok aula, sedikit jauh dari arah mereka saat ini berdiri.

"Zach, aku akan mengambilkan minuman untukmu! Kau mau ikut?" tanya Cassea menawari Zach.

Belum sempat menjawab, Joe pria periang itu langsung memotongnya dengan kilat.

"Tidak perlu, kau menari bersamaku saja, biarkan para wanita itu mengambil minumannya!" ajak Joe yang sudah memegang tangan Zach.

Awalnya Cassea takut dan tidak setuju, tapi karena paksaan dari Joe dan juga April, membuat Cassea dan Zach menurut saja. Kedua wanita tadi pergi mengambil minuman, sementara Joe mengajak Zach berjalan di kerumunan anak-anak yang masih sibuk menari.

.

.

.

"Tolong berikan empat soda!" pesan April.

Cassea yang masih sibuk melihat kesekitar dengan menikmati musik yang begitu bagus, membuatnya tidak bisa berhenti bergerak. Wanita itu terus mencerna alunan musik tersebut. Hingga tariannya berhenti saat April memberikan dua gelas minuman kepadanya.

"Aku suka sekali dengan pestanya!" kata Cassea sedikit keras.

"Ya. Ini sekali seumur hidup!" balas April yang tidak kalah kerasnya dengan suara Cassea.

Kedua wanita itu kembali ke tempat Zach dan Joe, namun saat mereka sampai disana, Cassea tidak melihat keberadaan kedua lelaki tadi disana, dan itu membuat Cassea dan April kebingungan sendiri.

"Kemana mereka?" tanya April bingung.

Tidak banyak tanya dan pikir, Cassea langsung berjalan mencari keberadaan Zach, karena dia takut, Zach akan di rayu oleh wanita-wanita disini, apalagi banyak sekali wanita seksi di pesta ini.

Dengan sibuk mencari, kedua bola mata Cassea melihat para wanita tengah berkumpul dengan teriakan yang sangat meriah. Karena penasaran, April mengajak Cassea untuk melihat lebih dekat.

"Joe, kau melihat Zach?" tanya April.

Joe tersadar telah meninggalkan Zach sendiri, karena dia sibuk dengan menari bersama wanita cantik saat itu.

"Dasar kau ini." Gerutu Cassea.

Akhirnya, ketiga orang itu mendekat ke kumpulan wanita disana, hingga satu persatu wanita itu menyingkir.

Setelah terlihat jelas, mata Cassea terbuka lebar, keterkejutan yang luar biasa saat ini menimpanya, begitu juga April dan Joe saat melihatnya. Bagaimana tidak terkejut, saat mereka melihat Zach mabuk dan banyak bekas lipstik kecupan di wajahnya, sehingga hampir penuh di wajah tampan nya itu.

"Waw!" ujar Joe tersenyum sangat lebar, melihat pemandangan indah di depannya.

"Oh my god..." Gumam April terkejut melihatnya bahkan dia sampai mengeja kalimatnya.

Cassea menganga saat melihat bekas lipstik yang begitu banyaknya di wajah Zach, sedangkan Joe dan April menahan tawa saat melihat Zach mabuk.

"Ayo menari dan tersenyumlah, kalian semua, kalian sangat suka dengan ciuman bukan!?" ucap Zach yang terlihat sangat ceria nan menggoda para wanita disana.

Cassea memberikan kedua minuman yang ia bawa, kepada Joe dan menghampiri Zach, menarik tangan pria itu dengan paksa dan kekesalan. Sementara tangan Zach meraih satu tangkai bunga mawar merah sambil melambai ke wanita-wanita tadi.

Melihat Cassea membawa pergi pria tampan itu, membuat para wanita disana menjadi cemberut dan marah dengan Cassea. April dan Joe bertugas menghentikan para wanita yang hendak mengikuti langkah Cassea yang membawa Zach keluar dari aula, dan berpindah ke lobi yang tidak terlalu ramai.

Kini mereka berada di lobi yang sepi, Cassea terus menatap Zach dengan wajah judesnya. Zach masih setia dengan kegilaannya yang senyum-senyum sendiri, sampai menyanyikan sebuah lagu untuk Cassea.

"Ada apa dengan wajah mu?" tanya Cassea kesal, cemburu melihat kecupan sebanyak itu.

"O.. Ini tanda kecupan dari wanita-wanita tadi!" jawab Zach masih tertawa.

Dengan sigap, Cassea membersihkan wajah Zach, meski masih ada bekas noda sedikit-sedikit, setidaknya itu sudah mulai hilang dari wajahnya.

Karena tidak sadarkan diri, Zach tiba-tiba memegang kedua lengan Cassea dan menyandarkannya ke tembok, hingga membuat wanita itu terkejut sekalipun malu dengan tingkah Zach yang terlihat seperti pria normal pada umunya.

Zach mendekat ke tubuh Cassea, lalu memberikan mawar merah yang ia bawa, dan ia letakkan di tangan kanan Cassea, lalu menggenggam nya dengan erat, tangan serta bunga mawar itu.

"Ini... Mawar untukmu! Kau sangat-sangat cantik!" goda Zach.

"Rambut mu, matamu, hidungmu, dan bibir seksi mu itu, sangat menggodaku, hehe!!" ucap Zach sembari mengusap, dari rambut, mata, hidung dan bibir Cassea dengan bunga mawar tadi.

Kemarahan Cassea menjadi redah setelah ucapan yang dibuat Zach untuknya. Pipi wanita itu semakin merah dengan rayuan dari Zach.

-'Ucapannya jujur sekali, saat tidak sadarkan diri!' batin Cassea menahan tawa.

Tanpa peringatan, Zach menaruh bunga mawar itu ke bibir merah Cassea, lalu mendekat menciumnya dengan penuh kasih sayang, bak sepasang kekasih. Cassea terkejut, membulatkan kedua bola matanya dengan pipi merahnya. Meski ciuman itu terhalang dengan setangkai mawar yang berada di tengah-tengah bibir mereka, tapi itu adalah ciuman pertama nya dengan Zach.

Zach melepas ciuman itu, dan memberikan mawar nya kembali ke tangan Cassea, lalu menatapnya lekat-lekat.

"Kau mencintaiku?" tanya Cassea yang mengambil jawaban dari ketidak sadarnya Zach. Zach menggeleng, dan itu adalah perasaan yang sesungguhnya.

"Aku takut- " Lanjut Zach belum selesai bicara. Suara Khey menghentikan Cassea dan Zach.

Khey bergandengan dengan Marton, juga senyum liciknya. Sementara Cassea mulai menggandeng tangan kekar Zach yang tidak sadarkan diri, dan menatap Khey.

Khey mendekat ke telinga Cassea dan berbisik sesuatu yang tidak didengar Marton dan Zach.

"Kita impas!" bisik Khey menyeringai. Zach mendekatkan telinganya, berusaha menguping dengan wajah tanpa dosa.

"Kau... Wanita yang sangat jahat." Ucap Zach tertawa lepas.

Khey menatapnya dengan wajah heran dan tidak perduli dengan ucapan Zach. Tidak ingin masalah bertambah, Cassea mengajak Zach keluar, dan masuk kedalam mobilnya.

Sesampai disana, Zach langsung tidur lelap, seperti Bayi. Cassea tidak punya pilihan lain, selain menelfon salah satu teman Zach dan menyuruhnya datang menjemput mereka sekali lagi.

Cassea berusaha mengatur nafas panjang, setelah berhasil membawa pria bertubuh kekar dan berat karen otot. Mata Cassea melirik ke arah Zach yang masih memejamkan kedua matanya. Begitu tenang dan tampan.

Senyuman terukir, seketika menghilang karena terlihat di wajah Zach bekas kecupan para wanita cantik, serta seksi disana.

"Haaasss.... Dia beruntung sekali mendapat kecupan dari banyaknya wanita. Tapi saat mencium ku, malah dihalangi oleh mawar." Gerutu Cassea tidak terima.

"Dasar mawar." Lanjutnya lagi, memarahi bunga mawar yang tidak berdosa itu.

Tiga menit menunggu kedatangan salah satu dari teman Zach. Darrel datang dengan menaiki sebuah moge (motor gede), saat sampai di tempat parkiran. Pria itu langsung turun dari motor menuju mobil Zach dan mengintip lewat jendela yang sudah dibuka oleh Cassea dari tadi.

"Hai!" Cassea menyapa dengan ramah dan lambaian. Begitu juga Darrel yang menjawab sapaannya, hingga terkejut saat melihat kondisi keadaan Zach beserta wajah nya.

Merci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang