Kamar dengan dekor yang sangat bagus, tidak lain itu adalah tempat, Zach. Zach berbaring di atas tempat tidurnya, menatap kearah langit-langit. Sehingga sesuatu yang dia sembunyikan teringat di dalam pikirannya, juga ucapan Cassea yang selalu mencintainya terus terdengar di telinganya.
-‘Aku takut bila menerima cintamu, aku tidak ingin melawan ayahmu, aku takut jika sesuatu akan terjadi padamu. Karena cintaku, aku tidak bisa berbuat apa-apa! Bahkan aku selalu melihat kesedihanmu.’ Dalam hati, Zach yang terdalam. Pria itu mulai menutup mata, berusaha merasakan apa yang hatinya rasanya saat ini.
Zach dan Cassea sama-sama memikirkan sesuatu yang mungkin akan membuat hidup mereka hancur. Cassea memilih putus kuliah dan tetap bekerja di Toko Bonbons, karena dia tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliahnya. Jika meminta ayahnya itu tidak mungkin, karena Cassea sudah memutuskan untuk tidak menggunakan uang ayahnya. Sedangkan, Khey bekerja di perusahaan ayahnya, kembali menjadi Manajer disana.
Hidup Cassea sangat sulit sekali, tapi dia masih tetap semangat dan berjuang menjalani hidupnya, meski hanya bekerja sebagai pelayan di toko roti.
Dan mungkin kini, dia akan kembali sendiri, karena temannya, April. Akan pindah ke Amerika untuk melanjutkan kuliah disana. Bahkan kedua wanita itu juga sempat bertemu, menangis, curhat, sampai berpelukan selama tiga menit, sebelum April pergi meninggalkan kota Paris.
***
Sudah sembilan hari, Cassea menjalani hidupnya tanpa April. Setiap hari minggu, dia pergi bersama Zach, menelusuri tempat-tempat wisata di Paris dan selalu mengucapkan kata-kata yang tidak pernah, Cassea lupakan.
"Aku mencintaimu! Kau mencintaiku?" ucapan itu terus-menerus keluar dari mulut Cassea tanpa henti, setiap dirinya bertemu, Zach.
Ditambah masalah baru. Lowray sudah menemukan identitas, Zach. Dia terkejut sekalipun mulai marah dan teringat akan masa lalu nya. Tidak tahu kenapa, ayah Cassea terlihat sangat tidak suka sekali dengan Zach, atau pria yang dulu memiliki nama Elan tersebut.
"Ternyata dia." Gumam Lowray yang saat ini duduk di kursi singgahnya yang ada di perusahaan besarnya.
Mungkin permainan konflik, akan dimulai, beserta awal kesedihan dan kehidupan Cassea yang akan di mulai.
***
Di malam hari, jalanan begitu sepi, Zach yang kini sedang mengantar Cassea pulang, menuju ke kediaman keluarga Chadwick. Matanya melirik ke arah Cassea yang tertidur pulas di dalam mobil. Tangan, kanan, Zach mengusap kepala Cassea dengan lembut dan senyuman tipis. Wajah yang terlihat sangat lelah sekali.
Sampai mereka berhenti di tempat biasa, Zach mengantar Cassea pulang. Satu jam mereka masih berada di dalam mobil. Zach sengaja tidak membangunkan Cassea, karena dia tidak ingin mengganggu tidur nyenyak-nya. Cassea yang tersadar kembali, dia berusaha menyempurnakan pengelihatannya, dan melihat ke sekitar.
"Sudah sampai?" tanya Cassea.
"Hemm.." Balas Zach.
Cassea melihat ke arlojinya, dan kini sudah malam sekali, dia sangat ingat betul jam saat mereka pulang dari berwisata tadi.
"Kenapa kau tidak membangunkan ku?" tanya Cassea kesal.
"Kau terlihat lelah, aku tidak tega!" jawab Zach tersenyum.
Cassea yang tadinya kesal, tidak jadi merasa kesal, ketika melihat senyuman manis dari Zach. Malah wanita itu membalas senyuman itu, setelah kepergiaan temannya, April, kini Cassea hanya bisa bertemu, Zach.
Saat hendak keluar mobil, Zach mengatakan sesuatu yang membuat wanita itu berhenti seketika.
"Apa kau jadi menerima perjodohan itu?" tanya Zach dengan kepala menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merci [END]
General FictionKisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}. ________________________ ________________________________________ ________________________ Ini adalah kisah cinta terlarang...