Kamu bukanlah separuh nafasku, aku tidak perlu dua wanita untuk melancarkan nya. Karena bagiku, cukup dirimu yang bisa membuatku bernafas lega!
~ Zach Dawson ~
______________________________________Kamis yang romantis.
Di Toko Bonbons, keceriaan yang sempat hilang, kini kembali lagi. Wanita dengan kemeja putih dan celana hitam itu, datang ke tempat kerjanya dengan senyum lebar seperti dulu.
Melihat senyumannya, seketika Doray bingung, namun juga senang melihat senyum kembali di wajah Cassea.
"Ceria sekali!" ujar Doray yang berhenti membersihkan meja, dan beralih ke arah Cassea.
"Karena cintaku tidak sia-sia!" balas Cassea tersenyum. Cassea teringat akan sikapnya kemarin, dengan sangat bersalah, dia memegang kedua tangan Doray.
"Maafkan sikapku kemarin." Lanjut Cassea yang belum selesai bicara.
"Aku tahu, kau pasti banyak masalah! Lagi Pun aku tahu percintaan remaja yang banyak sekali halangan nya, hehe! Kau jangan cemas, aku bisa mengerti." Ucap Doray tersenyum memegang pipi Cassea.
Seterusnya kedua wanita itu mulai bekerja seperti biasa. April yang sudah pergi, membuat kedua wanita itu kewalahan menghadapi banyaknya pelanggan disana.
***
Perusahaan Sinopec Group.Lowray menatap ke arah jendela tembus pandang yang memperlihatkan seluruh kota Paris. Dengan tatapan tegasnya, pria paruh baya itu terus memikirkan Zach. Ingatannya akan mantan istrinya tidak bisa terhapus di memorinya.
Tidak lama, Khey masuk kedalam ruangan ayahnya itu, dan melihat sang ayah yang masih menatap ke arah jendela dengan berdiri tegak disana.
"Ayah!" panggil Khey. Mendengar putrinya memanggil, Lowray kembali duduk di kursi besarnya.
"Apa Ayah baik-baik saja?" tanya Khey, yang melihat ayahnya seperti banyak pikiran.
"Iya." Jawab Lowray. Khey memberikan berkas-berkas kantor yang harus ia berikan kepada pemimpin di perusahaan besar tersebut. Saat hendak pergi, Lowray memanggil nya.
"Tolong kau hubungi tuan Ericsson." Pinta Lowray kepada putri keduanya itu. Khey mengangguk dengan senyuman, lalu berjalan keluar ruangan dan melaksanakan perintah dari ayahnya tadi.
Toko Bonbons - Paris.
Tik, tok, tik, tok. Jam terus berjalan hingga kini menunjukan pukul 5 sore, waktu untuk Cassea kembali ke rumah.
"Sampai jumpa hari rabu!" pamit Cassea kepada Doray. Saat dirinya sudah keluar dari toko tersebut. Mata Cassea dikejutkan saat melihat Zach sudah berdiri di depan mobilnya, menunggu kekasihnya dengan sangat sabar.
"Kau! Sejak kapan berdiri disini?" tanya Cassea tidak percaya.
"Dua jam!" jawab Zach tersenyum. Cassea tersenyum lebar mendengar jawaban itu. Memang mereka sudah resmi pacaran, tapi Cassea tidak tahu gaya pacaran Zach bagaimana, bahkan dirinya sendiri saja tidak pernah dekat dengan seorang pria, selain sahabatnya sendiri.
Zach memandang Cassea dengan tatapan malu, seperti pria canggung yang baru pertama kali jatuh cinta. Sedangkan Cassea masih terus menatapnya dengan penasaran, akan ucapan Zach nantinya.
"Aku..." Pria itu terus saja mengatakan seperti itu, sampai membuat Cassea bertambah penasaran.
"Ya, aku apa?" tanya Cassea dengan senyuman.
Lama sekali ucapan yang keluar dari mulut Zach, sampai membuat Cassea dengan sabarnya menunggu dan berusaha memakluminya, karena Zach pria pendiam, apalagi pemalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merci [END]
Fiksi UmumKisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}. ________________________ ________________________________________ ________________________ Ini adalah kisah cinta terlarang...