Di depan rumah mewah keluarga Chadwick. Zach meyakinkan Cassea untuk tetap tegar mengatakan yang sebenarnya kepada ayahnya. Perlahan tangan mereka mulai lepas, saat Cassea mulai berjalan masuk ke rumahnya. Ketakutan yang Cassea rasakan masih tidak bisa hilang dari dirinya, sedangkan Zach masih berdiri di depan pagar rumah Cassea.
Saat berada didalam, Cassea melihat ayahnya berada didalam ruang kerja seperti biasa. Cassea tidak melihat akan keberadaan, Emma dan Khey.
Saat melihat putrinya dengan luka di wajah, membuat Lowray berdiri untuk melihat lebih jelas keadaan putrinya saat itu.
"Sekarang apa yang terjadi padamu?" tanya ayahnya yang tidak terlihat khawatir. Meski didalam hati Lowray yang sangat khawatir akan putri kandung satu-satunya.
"Ayah. Khey dan juga ibunya membohongi Ayah. Bahkan Hanry adalah anak kandungnya, mereka hanya ingin balas dendam kepada Ayah, karena pembunuhan yang Ayah berikan kepada Ayah Khey. Ayah hentikan semuanya Ayah, sebelum sesuatu besar tejadi." Jelas Cassea yang sangat khawatir. Ayahnya menatap tajam ke arah Cassea.
"Sampai kapan kau terus membencinya? Hentikan kebohongan mu. Dan pergilah ke kamar, tiga hari lagi kalian akan bertunangan." Balas Lowray yang ternyata tidak percaya dengan ucapan Cassea.
Air mata mulai menetes kembali, ayahnya tidak peduli sama sekali dengan hidup putrinya yang akan dipertaruhkan.
"Ayah... Mereka semua penipu." Tolak Cassea.
"Ayah tahu. Tapi kau akan tetap menikah dengannya." Jawab Lowray yang ternyata sudah mengetahui kebusukan dan latar belakang dari keluarga Whitney, juga tuan Ericsson.
Sementara Cassea menganga tak percaya dengan yang ia dengar.
"Jika Ayah tahu, kenapa Ayah masih menikahkan aku dengannya?" sentak Cassea lelah. Ayah Cassea hanya diam tanpa menatap mata putrinya yang sudah dipenuhi air mata. Sungguh tega, apa yang diperbuat oleh Lowray hanya untuk kehormatan dan reputasinya saja. Dari luar ruangan, ternyata Khey mendengar perbincangan mereka, juga tangis Cassea yang melanda.
"Kenapa Ayah tega? Ayah akan memanfaatkan putri Ayah sendiri, kenapa?" Tanya Cassea yang masih menangis dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya, juga dada yang sudah terasa sangat sesak akan hal itu. Khey diam saat mendengar ketidak percayaan dari ayah kandung Cassea sendiri.
"Kembalilah ke kamarmu." Pinta Lowray yang malah menyuruhnya untuk segera pergi ke kamar. Tidak ada yang bisa lagi Cassea lakukan, saat mendengar keputusan yang sudah dibuat oleh ayahnya. Sedangkan Khey masih heran saat mengetahui ayahnya sudah tahu soal rencana keluarganya selama ini. Bukannya membongkarnya, malah memilih di pihak yang salah.
Suara tangis yang terus saja terdengar dari bilik kamar, tanpa henti tangisan itu menjadi. Tidak hanya itu saja, Cassea juga dipisahkan dari Zach, bahkan Lowray mulai menguncinya dari dalam kamar, karena takut akan, Cassea yang nekat kabur. Acara pertunangan kurang tiga hari lagi, Lowray tidak ingin semua rencananya menjadi kacau karena Cassea.
Bahkan, karena tidak mendapat kabar dari Cassea. Setiap hari, setiap waktu, Zach terus lewat dan berdiri di depan rumah Cassea, berharap kekasihnya datang menghampiri dirinya seperti biasa.
Dari dalam kamar, Cassea menatap keluar jendela, dan melihat keberadaan Zach yang berdiri di depan rumah, menunggunya. Sementara wanita itu hanya bisa menangisi nya dari dalam kamar yang terkunci.
"Maafkan aku Zach." Gumam Cassea. Melihat dengan air mata dari arah jendela.
🖤🖤🖤
Jika takdir mempertemukan kembali. Kenapa harus ada perpisahan dan kesedihan lagi?
🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Merci [END]
General FictionKisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}. ________________________ ________________________________________ ________________________ Ini adalah kisah cinta terlarang...