35 ; Tetap Berjuang

24 25 1
                                    

(“Ucapan cintamu terus terdengar di telingaku. Memang aku tidak bisa merasakan cintamu, aku begitu sibuk dengan ketakutan ku akan hal besar yang akan datang hingga itu mungkin bisa melukai hati kita. Tanggal 15 itulah yang mungkin menjadi awal dari cerita ini nanti......”)

                              📖📖📖

Chez Vous ST HONORÉ – Paris.

Zach yang saat ini berada di Apartemen nya bersama ketiga temannya yang masih penasaran dengan cerita tentangnya bersama Cassea.

Zach menceritakan semuanya, kecuali tentang masa lalunya saat ayah Cassea memisahkan mereka dengan paksa. Ketiga temannya bisa mengerti akan perasaan Zach, mereka memilih memaafkan pemimpin-nya itu dan kembali dengan canda tawa mereka.

“Jadi, kapan kau akan memperkenal kan, Cassea kepada kami?” tanya Aami melipat kedua tangannya di depan.

“jika waktunya sudah tepat.” Jawab Zach.

“Apa kau takut kalau Darrel mengambil sahabatmu itu darimu?” goda Curtis yang membuat ketiganya tertawa.

“Tidak juga.” Balas Zach tertawa kecil.

Kini ke-empat Agen, itu, sudah tidak merasa marah-marah lagi, hanya ada suara tawa yang lepas dari ruang tamu Apartemen Zach.

                                  ***

Hujan yang begitu lebat di Kota Paris terasa sangat segar. Karena hujan yang begitu lebat, membuat Cassea terjebak di kampus bersama April dan anak-anak yang lainnya.

Sambil menunggu hujan redah, Cassea dan April memilih duduk di kantin dengan obrolan dan cerita hangat mereka. Cassea begitu senang saat menceritakan soal sahabatnya yang baru saja bertemu kembali dengan dirinya.

“Kau masih ingat dengan, Zach?” tanya Cassea.

“Iya, kenapa?” tanya balik April yang penasaran.

“Aku benar-benar tidak percaya, bahwa selama ini dia adalah Elan!” jawab Cassea yang membuat April merasa terkejut.

“You're serious?” kata April tidak percaya.

Cassea mengangguk, sedangkan April tersenyum lebar seolah dirinya yang mendapat kejutan besar. Padahal dia hanyalah pendengar yang baik.

“O, iya. Bukankah kau membawa mobil? Kenapa kau tidak pulang memakai mobilmu?” tanya Cassea yang tersadar akan hal itu.

“Aku masih ingin menemani mu saja!” jawab April yang memakan kentang goreng.

“Uh... Kau baik sekali!! Kalau begitu, ayo antar aku pulang!” ajak Cassea yang mulai menarik tangan April.

“Em.. iya, iya, sebentar.” Ucap wanita dengan rambut sedikit keriting itu yang masih sibuk dengan kentang goreng miliknya.

Hujan masih turun, tapi tidak begitu deras, hanya awalan saja. Saat hendak menuju mobil kuning milik April, dari arah berlawanan, suara klakson mobil terdengar keras di telinga April dan Cassea.

Cassea melihat ke arah suara tersebut, hingga matanya tertuju ke arah mobil putih yang mirip dengan mobil milik Zach, bahkan April juga masih mengenali mobil Zach.

“Pergilah, semoga cintamu berhasil!” ucap April memberi semangat.

“Tapi, kau bagaimana?” tanya Cassea merasa tidak enak jika meninggalkan April sendirian.

“Jangan cemaskan aku, aku bisa pulang sendiri! Kini kau harus memperjuangkan cintamu. Oke?” balas April. Cassea tersenyum, memeluk April dengan pelukan erat dan hangatnya, lalu berjalan menuju mobil Zach dan langsung masuk ke dalam tanpa mengecek di dalamnya.

Merci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang