20 : MERCI

43 42 10
                                    

Ada satu kata selain putus cinta yang membuat rasa sakit yang begitu dalam, yaitu. Kecewa.

~ Beoness ~

🖤🖤🖤

Air mata Cassea seolah tidak bisa berhenti saat melihat ayah yang dia sayangi diam-diam, lebih memilih anak tirinya dari pada dirinya.

Zach yang kini sudah membawa kotak kue milik Cassea, dia melihat wajah Cassea yang terlihat kesakitan dalam dan luar. Kini Cassea sudah dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans, sementara Zach juga segera mengikutinya dari belakang menggunakan mobil miliknya.
.

.

.

"Ayah.." Lirih Cassea di sela-sela tangisnya, tubuhnya gemetar begitupun dengan hatinya. Bukankah cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya?!

Sedangkan Khey menuju rumah sakit dengan menggunakan mobil sendiri bersama sang ayah dan ibunya yang ada di sampingnya saat ini.

Hingga beberapa jam perjalanan, Cassea sudah sampai lebih dulu. Perawat yang ada disana segera membawanya ke ruangan untuk diperiksa. Sementara Khey dan yang lain baru saja sampai.

Di dalam ruangan yang penuh dengan alat-alat medis, Cassea tengah berbaring sembari menutupi kedua matanya yang basa dengan menaruh lengan tangan kanan di wajahnya, dan menahan rasa sakit. Dari arah pintu, seorang dokter masuk untuk memeriksa kaki kanan Cassea. Dokter merasa bahwa pasiennya tengah menahan rasa sakit karena kakinya, padahal tidak.

"Jangan khawatir, ini hanya patah tulang biasa. Mungkin satu minggu sampai dua mingguan kau bisa berjalan normal lagi!!" jelas dokter itu kepada Cassea.

Cassea hanya diam saja, dia memilih menerima semua yang disarankan dokter dan perawat itu. Selesai memeriksa dan memberi perban pada kaki Cassea, dokter serta perawat tadi pamit keluar untuk memeriksa pasien yang lainnya.

Kini di ruangan hanya ada seorang wanita yang duduk meratapi nasibnya. Cassea melihat perban yang ada di kaki kananya, perlahan dia mencoba menggerakkan dengan sangat pelan.

Zach yang sudah sampai di depan pintu ruangan Cassea, lagi-lagi dia melihat Lowray baru saja keluar dari ruangan Khey. Melihat itu, Zach berniat mengikutinya dan memberikan kotak kue Cassea kepada salah satu perawat yang ada disana untuk memberikannya kepada Cassea lebih dulu.

Perawat itu masuk dan memberikan kotaknya kepada Cassea, sementara Zach masih diam-diam mengikuti ayah Cassea. Wajah Lowray yang sudah tercantum di foto dan sasaran tugasnya.

Perlahan Cassea membuka kotak itu, dia melihat kue yang awalnya sangat indah dengan tulisan THANK YOU DAD. Kini sudah hancur sampai ke hatinya. Cassea menancapkan satu lilin kecil untuk merayakannya sendiri, meski kue itu sudah hancur, namun cinta kepada ayahnya masih utuh. Dengan senyuman tipis yang saat ini menemaninya sendiri.

"Happy birthday to me! Happy birthday to me! Happy birthday for Cassea...! Wish you happiness!" Cassea menyanyikan lagu ulang tahun nya sendiri dengan senyuman air matanya. Perlahan dia mulai meniup lilin-lilin tersebut hingga padam, lalu Cassea memotong satu potong untuk dimakannya.

"Selamat ulang tahun Cassea, ini untuk mu!" Ucap Cassea lalu menggigit kecil potongan tadi. Dengan bercampur senyum dan kesedihan serta air mata yang tak mau berhenti menemaninya, wanita itu melakukannya.

"Dan ini untuk ibu!" sekali lagi dia menggigit kue untuk ibunya.

"Ini untuk- Ayah!" ucapnya lagi.

🍂🍂🍂

Paris 29 Maret 1998.

Seorang anak baru saja bangun dari tidurnya. Dia adalah, Cassea! Kini Cassea beserta ayah dan keluarga barunya, resmi tinggal di kota Paris. Dengan bergegas gadis kecil itu meraih sebuah kalender kecil, membuat dirinya tersenyum lebar seraya melonjat penuh girang.

Merci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang