Friday, 04 Oktober 2010.
Dengan perintah dari Zach, Cassea menoleh ke arah rumah itu dengan wajah kebingungan. Seketika dia terkejut saat melihat seorang wanita paruh baya dengan rambut sebahu, baru saja keluar dari pintu rumah itu.
Senyuman yang awalnya terpapar jelas, kini hilang begitu saja.
Cassea terkejut saat melihat wanita itu, dia menoleh ke arah Zach, tapi dia malah mendapat anggukan dari pria itu. Perlahan Cassea mulai berjalan lebih dekat ke arah wanita paruh baya itu dengan wajah tidak percaya juga mata yang mulai berkaca-kaca. Sedangkan wanita paruh baya itu masih tidak tahu dan sama bingungnya seperti Cassea. Hingga keduanya mulai dekat dan saling menatap satu sama lain. Tanpa berpaling sedikitpun, Cassea menatapnya dengan dalam.
“Ma! (ibu)!” Ucap Cassea yang kini merasakan sedih bercampur bahagia, melihat ibunya kembali selama 14 Tahun lamanya. Kata-kata pertama yang keluar dari mulut Cassea, hanyalah “Ibu”. Mulut Cassea terasa bergetar dengan jantung yang berdetak kencang saat melihat ibunya kembali.
Mendengar panggilan itu, sang ibu langsung mengerti, bahwa wanita cantik yang berdiri di depannya saat ini adalah Putri kecilnya yang sangat dia sayangi dan Ia tunggu-tunggu. Senyuman lebar terukir di wajah ibu kandung Cassea.
Kedua tangan wanita berambut pendek itu memegang kedua pipi Cassea dengan tangisan bahagia yang tidak percaya bahwa putrinya akan berdiri didepannya saat ini. Dari atas ke bawah Caline mengamati perubahan putri kecilnya itu.
“Nita? Apa kau benar, Nita?” tanya wanita paruh baya itu, dengan ekspresi yang tidak percaya. Cassea mengangguk sambil menahan tangisnya.
“Nita! Putri kecil Ibu! Ibu sangat merindukanmu sayang!” ujar Caline, ibu kandung Cassea. Dari kedua pipi, kening, Caline terus mengecup wajah putrinya yang sangat ia rindukan. Sedangkan Cassea hanya diam, merasakan kasih sayang yang sudah lama hilang. Sudah lama sekali kecupan ibunya hilang dari dirinya, kini dia kembali merasakan kecupan itu lagi.
“Sayangku..! Maafkan Ibu sayang!” ucap Caline masih saja menangis melepas rindu akan anaknya itu. Caline terus memandang putrinya dari atas ke bawah dengan rasa yang begitu bahagianya.
Cassea mulai menangis melihat air mata ibunya yang begitu deras saat melihatnya kembali. Selama ini Cassea selalu berpikir ibunya sudah tiada, tapi ternyata pikirannya sama sekali salah. “Ibu!” Tanpa banyak tanya, Cassea langsung memeluk tubuh ibunya dengan sangat erat. Sambil menangis, wanita dengan rambut panjangnya tadi, tidak hentinya memanggil nama IBU.
Begitu juga dengan Caline, ia mempererat pelukannya seraya mencium kepala Cassea dan mengusapnya lembut. Melihat itu, Zach menunduk diam, tidak hentinya, pria itu juga sesekali meneteskan air matanya ketika mengingat akan ibu kandungnya yang sudah lama meninggal.
Dengan sesenggukan, Casse bertanya pada ibunya, “Kenapa Ibu pergi? Ibu pergi kemana?” Tanya Cassea yang masih menangis menunggu jawaban dari ibunya. Mendapat pertanyaan seperti itu, Caline melepaskan pelukannya dan kembali menatap putrinya lekat lalu menyuruh Cassea untuk masuk kedalam rumah lebih dulu.
Melihat kedua wanita yang sama-sama dia sayangi, Zach memilih duduk diluar dan memberikan waktu untuk mereka di dalam.
Cassea yang sudah duduk berhadapan dengan ibunya, matanya tidak bisa berpaling dari wajah sang ibu yang masih terlihat awet muda, begitupun Caline yang masih menangis sembari mengusap pipi putrinya.
“Maafkan Ibu, Nita! Sudah waktunya Ibu menceritakan semuanya!” ucap Caline yang memilih jujur, karena melihat putrinya yang sudah tumbuh menjadi wanita dewasa.
“Cassea! Ayah mengubah namaku menjadi, Cassea!” balas Cassea. Caline hanya tersenyum mendengar itu.
“Cassea! Namamu indah!” puji sang ibu sembari mengusap lembut rambut panjang Cassea dari atas kebawah. Tangisan yang tadinya sangat deras, kini sudah mereda kembali, dan beralih ke sebuah cerita rahasia di masa lalu. Sebuah cerita, dimana cinta Lowray hilang. Sebuah cerita dan jawaban yang Cassea tunggu-tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merci [END]
General FictionKisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}. ________________________ ________________________________________ ________________________ Ini adalah kisah cinta terlarang...