61 ; For the last time

21 15 0
                                    

Mengapa hatiku sakit berpisah, setelah bertemu denganmu?

~ Cassea Laura Chadwick ~
______________________________________

Kediaman keluarga Chadwick - Paris.

Seorang wanita yang sudah berganti pakaian santai. Di sebuah kamar yang sunyi dengan hembusan angin yang begitu deras, membuat dirinya ingin sekali menutup jendela besar yang terbuka lebar.

Cassea menutup jendela tersebut. Setelah itu, dia memutuskan untuk tidur, meski jam masih menunjukan pukul 7 malam. Mata yang mulai tertutup kembali terbuka, saat mendengarkan suara gaduh dari ruangan lain.

Karena penasaran, Cassea turun dari ranjang, mencari arah suara tersebut, hingga sampai di sebuah ruangan kerja sang ayah. Cassea mencoba mengintip kedalam, dia melihat tiga orang yang ada di dalam ruangan tersebut.

Suara wanita yang memohon dengan menangis tersedu dan berlutut di hadapan ayahnya. Sungguh terlihat kasihan sekali saat melihatnya

“Aku minta maaf Ayah– . Ak– Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi, aku mohon maafkan aku!” ucap Khey yang masih berlutut sambil memegang kaki sang ayah. Sementara Emma, ibunya berusaha membela anaknya, tapi itu hanya sia-sia saja.

“Ayah percaya penuh denganmu. Lebih baik kau jujur dengan Ayah, dari pada berbohong.” Sentak Lowray marah besar.

Lowray hendak pergi, namun Khey masih berusaha meminta maaf dengan bersujud memohon. Cassea tidak tega melihatnya seperti itu, meski Khey pernah menyakiti hatinya tapi dia tahu rasanya.

“Ayah aku berjanji akan meninggalkannya Ayah... Aku berjanji.” Ujar Khey yang menyerah dengan cintanya, karena takut akan ayahnya. Kini Cassea yang mengintip, mulai tahu permasalahan yang di bicarakan ketiga orang itu.

“Baiklah! Ayah memaafkan mu. Tapi Ayah akan menyingkirkannya.” Ucap Lowray. Khey terkejut tidak main, mendengar ucapan ayahnya yang akan membuat hatinya bertambah sakit. Ya! Itulah yang dirasakan Cassea.

Tidak hanya Khey, Cassea dan Emma juga sama terkejutnya, tapi mereka tidak bisa apa-apa. Lowray berjalan keluar, sedangkan Khey menangis di pelukan ibunya, seakan belum siap menerima kepergian dari orang yang dia cintai.

“Cari dan singkirkan pria itu.” Perintah Lowray kepada anak buahnya lewat telfon tanpa belas kasih.

“Ayah!” panggil Cassea yang kini berdiri di belakang Lowray dan mendengar perintah yang dibuatnya barusan. Lowray menatap putrinya dengan tajam tanpa senyuman, meski Cassea menunjukkan ekspresi marah.

“Apa Ayah akan menghabisinya? Menjauhkan Khey dari cintanya?” tanya Cassea dengan nafas tersengal.

“Ya.” Jawab Lowray singkat dan padat. Cassea tidak percaya dengan apa yang dilakukan ayah kandungnya sendiri.

“Kenapa Ayah? Kenapa? Mereka hanyalah manusia yang ingin mencintai,” Bentak Cassea.

“Setidaknya hargailah nyawa seseorang.” Lanjutnya memelas namun dengan sedikit marah saat mengetahui ayahnya akan berbuat nekat. Namun seperti biasa, Lowray tak menggubris perkataan putrinya.

“Agar kau juga sadar, sebelum hal yang sama terjadi padamu juga.” Lowray pergi setelah mengatakan ancaman itu. Dada Cassea terasa sangat sakit setelah mendapat ancaman itu, tapi dia berusaha untuk menghentikan semua itu.

Dengan segera, wanita itu menelfon Zach, dan memberi tahu semuanya. Sementara Khey segera menemui Marton yang saat ini dalam masalah besar. Segera Khey, langsung menelfon kekasihnya sambil mengendarai sebuah mobil merah miliknya.

[“Cepat pergilah dari tempatmu saat ini.”] Pinta Khey yang langsung bicara, dan membuat Marton bingung.

[“Memang kenapa?”] tanya Marton lewat ponsel.

Merci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang