57 ; Cerita Rahasia

19 14 0
                                    

Ting, tong. Suara bel apartemen Zach. Zach membuka pintu, seketika. Dorr.. suara Party Popper yang kini membuat sampah di rumah Zach.

Ternyata orang-orang itu adalah, ketiga teman Agen-Nya yang selalu usil. Tanpa disuruh masuk oleh pemilik rumah, ketiganya langsung masuk Sembari membawa makanan ringan, juga roti lapis tanpa dosa.

“Ayo! Ayo! Masukkk!” seru ketiganya.

Mereka duduk dengan santai dan gembira melihat temannya yang pendiam dan pemalu, kini sudah mulai menjalin hubungan dengan seorang wanita. Kebahagiaan yang besar hanya bisa dirasakan oleh teman setia saja.

“Ayo makan, ayo makan! Dan ucapan selamat untuk Zach dan Cassea!!” seru Aami memberikan segelas soda kepada ketiga teman prianya.

“Ada apa ini?” tanya Zach masih tidak faham.

“Ayolah Zach, tidak perlu malu! Kami semua sudah tahu, kalau kau sedang jatuh cinta!” jawab Aami tertawa bersamaan.

Antara bahagia dan usil, itu yang dilakukan Aami, Darrel, dan Curtis. Mereka mulai memakan roti lapis, sampai Darrel mendekat ke tempat duduk Zach.

“Katakan padaku, kau memilih tingkat apa?” tanya Darrel tidak sabar mendengar soal konyolnya itu.

“Dua.” Jawab Zach yang tanpa sadar mengatakannya dengan jujur sambil meraih roti lapis yang tergeletak di atas meja. Tak disangka pria itu menjawab dan mengikuti ucapan Darrel sang Playboy banyak wanita.

“Apa? Hot!” Darrel terkejut, hingga mengatakan dengan lancar dan keras. Mendengar ucapan yang begitu keras, soal Hot, membuat semuanya terkejut hingga menghentikan gerakan mereka dan beralih melihat ke arah Darrel. Roti lapis yang dipegang Curtis juga mulai terjatuh karena terlalu terkejut dengan maksud ucapan Darrel.

“Apa yang panas? Tingkatan apa?” tanya Aami masih polos. Sementara Curtis tersenyum karena tahu maksud perkataan Darrel. Zach tersedak saat terlalu jujur kepada temannya itu.

“Kalian baru berkencan dan kau sudah ketahap kedua? Hebat sekali!” lanjut Darrel memuji keberanian Zach. Aami baru menyadari perkataan itu, wanita itu langsung menghentikan ucapan Darrel.

“Hey, kau urus saja gadis-gadis mu itu!” ujar Aami, melempar kertas bekas ke arah Darrel.

“Sudah aku urus!” balas Darrel.

“Sudah lupakan saja! Tidak perlu meminta saran kepada kedua pria konyol ini. Mereka hanya tahu mempermainkan wanita saja, kau lakukan apa yang ingin kau lakukan!” jelas Aami kepada Zach. Zach tersenyum lega, saat teman lamanya itu memberi saran yang lebih baik.

Darrel dan Curtis merasa tersindir dengan ucapan Aami, namun ucapan itu ada benarnya juga. Pagi-pagi sekali mereka menghabiskan waktu bersama. Setelah kencan pertama yang luar biasa dialami Cassea. Zach dan Cassea satu hari tidak bertemu karena sibuk dengan urusan masing-masing.

Sementara di rumah Chadwick. Tepat di malam harinya, Cassea yang hendak pergi ke suatu tempat langkahnya terhenti dengan suara sang ayah.

“Kau mau kemana?” tanya Lowray yang seperti biasa, duduk sambil menikmati teh hijau dengan tatapannya yang tajam.

“Pergi.” Jawab Cassea.

“Temui Hanry, dia sudah menunggumu di restoran!” pinta ayahnya. Cassea menarik nafas panjang, dan untuk kali ini, dia mematuhi perintah ayahnya karena suasana hatinya saat ini sedang berbunga-bunga. “Baik!”.

Di malam hari, Cassea menuju restoran berbintang yang terletak di kota Paris. Dia tidak memakai dress yang dibelikan oleh Hanry, melainkan memakai pakaian sederhana yang biasa dia pakai.

Merci [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang