34. Welcome Home

5.7K 786 40
                                    

Mengetahui Aurora akan keluar dari rumah sakit pada sore hari Senin, membuat Kirana berencana agar teman-teman kelas Aurora menyambut kedatangan Aurora. Pun memberitahu orang tua mereka lebih dulu dan juga tentunya Iyo, selaku orang tua Aurora. Tapi bukan ia yang secara langsung memberitahu Iyo.

Kirana memberitahu rencananya itu pada Via yang langsung disetujui wanita itu. Kata Via biar wanita itu yang memberitahu Iyo.

Bukannya Kirana ingin cari muka di depan Iyo, makanya ia melakukan hal tersebut. Hanya ingin membuat Aurora bahagia. Karena saat menjenguk Aurora, ia merasa sedih mendengar perkataan Aurora yang rindu ke sekolah.

Bukan hanya Risa yang membantunya menyiapkan kejutan untuk Aurora. Para murid pun ikut. Ya meski tidak sepenuhnya hadir, tapi mereka cukup ramai. Ditambah ada Ami Megumi dan Mama Shiro serta dua wanita lain yang membantu mereka.

Kirana dikenalkan jika dua wanita itu Laras dan Auri. Salah satunya sedang hamil, tapi tetap sibuk menyiapkan segala rangkaian kamera untuk memotret dan mengabadikan momen nanti menjadi video. Mengabaikan suaminya yang melarangnya bergerak ke sana kemari. Suaminya, Kirana tau, sosok dokter yang membantu operasi Aurora saat kecelakaan.

Semuanya telah siap. Dekorasi yang hampir mirip dengan acara ulang tahun sudah mengisi ruang tamu rumah tersebut. Sangat heboh dan meriah.

"Gini ya kalau orang kaya, Ki," bisik Risa membuat Kirana tersenyum tipis.

Padahal awalnya ia hanya ingin acara sambutan sederhana. Tapi para Tantenya Aurora ingin meriah. Ya pasti Aurora semakin senang nantinya.

"Itu tulisannya agak miring gak sih?" protes Via memperhatikan balon huruf  'Welcome Home Aurora', yang ditempel di dinding.

"Yang masang otaknya miring, jadinya miring deh!" seru Chito mengejek Anis.

"Gue lakban mulut lo!" Ancam Anis.

"Mamas, itu letaknya miring!" teriak Via.

"Iya-iya Sayang. Aku perbaiki." Anis menghela nafas pelan, mengajak Andra untuk membantunya meluruskan tulisan tersebut.

"Mama! Boleh makan kuenya?!" teriak Shiro melihat lapar kue yang telah disuguhkan di atas meja.

"Eh enggak boleh!" Sasa segera menyingkirkan Shiro menjauh dari kue tersebut.

"Mama! Mau kue!" protes Shiro.

"Nanti ya?" Mata Sasa melotot tajam, tapi ia tersenyum. Menyuruh Shiro bermain dengan temannya yang lain.

"Ini balonnya kurang banyak gak sih?" tanya Laras pada Kirana.

"Em tidak kok Bu. Ini sudah ramai sekali," jawab Kirana tersenyum tipis.

"Kalian belum nikah ya?" Kirana dan Risa saling pandang sejenak lalu kembali menatap Laras. Kemudian mereka menggeleng pelan.

"Kalau kalian mau nikah, hubungi saya ya? Saya punya W.O., ada promo akhir tahun." Laras mengeluarkan kartu nama dari tas kemudian memberikannya pada Kirana dan Risa. Tersenyum lebar pada dua wanita di hadapannya.

"Em... oh jadi Ibu ini Larasati Delja?" ujar Risa setelah membaca kartu nama tersebut. "Itu lho Ki, yang jadi W.O. nikahan mewahnya Anastasha Rigby," ujarnya pada Kirana. Menyebut nama artis yang baru-baru ini menikah dengan konsep pernikahan yang super megah.

"Duh, kalau saya sih tidak akan bisa pake jasanya Laras. Pasti mahal," sahut Kirana membuat Laras tertawa.

"Cari suami yang tajir. Jangan mau kalau gak banyak duitnya. Eh tapi kita juga harus layak jadi istri idaman. Harus kerja keras juga biar laki-laki gak mandang lemah kita," ujar ibu satu anak itu.

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang