54. Kebersamaan Mereka

7.8K 783 57
                                    

Rasanya jika berada di Bali, berdiam diri di rumah sangat sia-sia. Tentu saja berada di tempat tersebut, digunakan Iyo sebaik-baiknya menikmati keindahan tempat tersebut yang terkenal akan banyaknya destinasi liburan di pantai.

Menyewa villa yang dekat dengan area pantai di daerah Gianyar.

Bukan hanya ada Iyo di sana, tapi Harsa dan Rali serta Rainer dan Belle. Ada juga anak-anak mereka. Membuat Orion dan Aurora memiliki teman bermain, Belva dan Radeva.

Tiba di malam hari membuat mereka tidak langsung menikmati pemandangan tempat tersebut. Memilih beristirahat.

Karena di villa itu terdapat tiga kamar, lagi-lagi Kirana sekamar dengan Iyo serta si kembar tentunya. Lebih dulu memperingati Iyo agar tidak melewati batasan seperti kejadian semalam. Membuat Iyo menghela nafas lesuh dan menjadi pendiam.

Tidur dengan posisi menghadap ke arah dinding. Bersama Orion di atas kasur yang sama. Menaruh dua bantal di tengah-tengah antara dirinya dengan Orion. Mencegah terjadinya kaki Orion yang menendang punggungnya.

Iyo merasakan pelukan dari belakang, membuatnya menoleh. Agak terkejut saat melihat Kirana tidur di antara mereka dan Orion.

"Mas marah?" tanya Kirana pelan.

Iyo menahan diri agar tidak tersenyum. Kembali menghadap ke arah tembok. Pura-pura tidak mengacuhkan Kirana yang memeluknya.

"Mas," bisik Kirana dengan suara manja. Entah wanita itu sengaja atau tidak agar ia luluh. Tapi, Iyo tetap diam. Ingin melihat bagaimana usaha Kirana membujuk.

"Mas Rio..." Kepala Kirana menegak. Ingin melihat wajah Iyo. Lalu mencium pipi Iyo. "Mas jangan marah dong. Masa gitu aja Mas ngambek?"

Suara Kirana sudah hampir menangis membuat Iyo akhirnya tidak bisa menahan diri lebih lama mendiamkan Kirana.

Menoleh membalas tatapan wanita itu. Masih dengan raut wajahnya yang serius. "Siapa suruh gak biarin aku tidur di dekatmu?"

"Ya masa Rion tidur sendirian?" Kirana tersenyum lembut. Mengusap rahang Iyo yang terasa kasar akibat bulu yang tumbuh di sana.

"Suruh sama Rora. Terus kamu sama aku!" Iyo seperti anak kecil. Nadanya setengah merajuk. Masih ada sisa kekesalan karena Kirana melarangnya tidur didekat wanita itu.

Kirana mengecup bibir Iyo membuat pria itu berhenti menggerutu. Iyo menyeringai menatap Kirana yang tersenyum malu. Wajah wanita itu memerah, meski dalam remangnya kamar tersebut ia bisa melihatnya. "Lagi."

Pun Kirana menciumnya lagi, kini dengan berani melumat bibirnya yang membuatnya tidak bisa menahan diri untuk tidak membalas ciuman Kirana. Menangkup wajah Kirana, sehingga ciuman mereka semakin dalam.

Melepas ciuman mereka, Iyo menyuruh Kirana bertukar posisi. Dengan posisi miring menghadap ke arah Kirana, ia kembali mencium wanita itu. Kakinya membelit kaki Kirana. Tangannya pun tidak tinggal diam. Mulai menggerayangi badan Kirana. Masuk ke dalam balik baju Kirana. Menyentuh langsung buah dada Kirana yang puncaknya sudah tegang. Memudahkannya untuk memilin. Terdengar suara lenguhan Kirana dengan mata terpejam menikmati remasannya.

Bibir Kirana terbuka setengah dengan suara rintihan lirih membuatnya menggigit bibir bawah Kirana, lalu berbisik menyuruh Kirana memutar tubuh. Membelakangi dirinya. Tidak lupa melepas baju Kirana juga dirinya. Membungkusnya dengan selimut. Mencegah, siapa tau Orion atau Aurora terbangun dan melihat mereka. Juga ia melarang Kirana untuk bersuara keras.

Mulai meremas buah dada Kirana dari belakang, bibirnya mengecup daun telinga Kirana. Turun ke leher lalu ke pundak. Menggigit ringan pundak Kirana. Lagi-lagi lenguhan, rintihan pelan Kirana terdengar.

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang