31. Mantan Istri

6.3K 833 71
                                    

Kirana tidak langsung masuk ke dalam unitnya. Ia berdiri di depan unit Akram. Menekan bel pintu tersebut. Lalu tidak berapa lama terbuka.

Menampilkan wanita cantik. Tinggi semampai. Menatapnya dengan pandangan heran.

Kirana mengenal sosok itu. Seorang selebgram yang saat ini terkenal. Selalu membagikan kegiatannya traveling di dalam negeri maupun luar negeri. Juga dikenal sebagai seorang travel blogger.

Aphrodite Cantika atau yang biasa disapa Odit tersebut membuyarkan Kirana dari pengamatannya. "Excusme? Nyari siapa ya?"

"Ah em... Akram." Kirana tersenyum canggung. Odit sendiri tersenyum tipis dan mempersilahkan dirinya masuk.

Apa mungkin wanita cantik itu kekasihnya Akram?

Di ruang tengah terdapat Akram dan Zidny yang sepertinya sedang bermain.

Akram langsung menatapnya dan memberinya senyuman tipis, seraya berdiri menghampiri Kirana.

"Ini pesanan kamu."

"Makasih ya Ki. Em ini berapa?"

"Eh enggak usah bayar. Lagian itu dibayarin juga tadi," cegah Kirana.

Akram pun tersadar jika ada Odit di antara mereka. Mantan istrinya itu sedang duduk di sebelah Zidny di atas karpet.

"Hei," panggilnya pelan yang langsung membuat Odit menegakkan kepala. Mengendikkan kepala menyuruh wanita itu berdiri mendekat ke arahnya.

"Apa?" tanya Odit bingung. Tapi Akram malah menatap wanita di hadapannya.

"Ki, kenalin ini Maminya Zidny."

Dugaan Kirana salah. Ternyata Odit Maminya Zidny. Berarti mantan istrinya Akram.

Ia memang tau jika selebgram tersebut menyandang status janda dan memiliki satu orang anak. Tapi, tidak pernah menunjukkannya ke publik.

Agak kaget mengetahui fakta tersebut. Tapi, ia segera mengontrol ekspresinya menjadi tenang dan tersenyum. "Saya Kirana."

"Odit," ujar wanita itu balas tersenyum padanya.

Kirana menatap Akram dan Odit secara bergantian. Keduanya terlihat serasi, tapi kenapa mereka berpisah? Apalagi anak mereka masih sangat kecil.

"Em... kalau gitu aku balik sekarang, Ram." Odit pamit segera meraih tasnya. Tidak lupa mengajak Zidny.

"Gak mau. Nini masih mau sama Papi!" Zidny merengek enggan berdiri. Kembali melanjutkan bermain.

"Tapi, Papi lagi sakit, Sayang. Gak bisa jagain kamu. Nanti kalau Papi sembuh, baru deh Nini nginap lagi di sini. Ya?" bujuk Odit lembut pada putri semata wayangnya. Lalu menatap Akram memberi isyarat agar Akram ikut membujuk Zidny.

"Ram, kamu ngomong dong!" desisnya pelan pada Akram yang hanya diam.

Akram menghela nafas pelan. Menghampiri Zidny. Ikut duduk di atas karpet. "Biarin aja Nini disini. Aku udah gak pa-pa kok." Seraya mengusap kepala Zidny yang masih sibuk dengan dunianya sendiri. Bermain.

"Ta-"

"Aku kangen sama Zidny, Cantika!" ujar Akram pelan disertai penekanan pada setiap katanya. Menatap serius Odit yang langsung mendengus pelan. "Lagian ada Kirana kok. Aku bisa minta bantuan dia kalau aku kerepotan."

Kirana yang sedari tadi diam, terhenyak mendengar perkataan Akram. Ia menatap pria itu yang juga menatapnya. Pria itu tersenyum membuatnya mengangguk pelan.

Odit menatap Akram dan Kirana secara bergantian. "Terserah," ujarnya seraya berdiri. "Nanti aku suruh Gaga anterin pakaiannya Zidny." Mengusap sekilas kepala Zidny lalu pamit pada anaknya tersebut.

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang