70. Pasca Menikah

8.2K 783 23
                                    

Kirana merasa geli di bagian punggungnya. Sesuatu menari-nari di sana. Matanya terbuka terasa sangat berat. Akibat kelelahan, ia yang ingin merilekskan tubuh dengan berendam di bathtub yang diisi air hangat yang telah dicampur sabun cair yang begitu menenangkan membuatnya jatuh tertidur.

Seketika ia tersadar sepenuhnya. Tatapannya langsung bertemu dengan Iyo yang tersenyum cerah padanya.

"Pagi Istriku!" sapa Iyo ceria. Ia berhenti mengelus punggung Kirana yang hanya mengenakan piyama terusan berbahan tipis. Kirana masih di posisinya yang tengkurap dengan wajah mengarah padanya.

"Maaf, aku ketiduran semalem." Kirana meringis, mengubah posisi tidurnya lalu menggeser ke arah Iyo. Menaikkan selimut hingga ke batas dadanya. Memeluk suaminya itu.

"Padahal aku udah exicited banget lho. Ternyata kamu ketiduran." Kirana tertawa mendengar keluhan Iyo. Mengeratkan pelukannya pada Iyo.

Membuka matanya, ia menatap Iyo yang juga menatapnya. Menyadari jika ia hanya mengenakan piyama tanpa dalaman. Kalau bra, memang Kirana tidak memakai saat tidur, tapi saat ini ia tidak memakai celana dalam.

"Mas kok gak pakein aku daleman?" Tentu saja langsung menebak jika Iyo yang memakaikan piyama tersebut padanya. Memangnya siapa lagi?

"Biar leluasa kalau dipegang." Iyo menyeringai, kini tangannya menyentuh langsung inti tubuh Kirana membuat istrinya itu tersentak dan menepuk tangannya.

"Mas!"

Iyo tertawa, ia segera mengubah posisinya. Menindih Kirana. "Morning kiss!" Selanjutnya ia mencium bibir Kirana. Melumatnya dengan beringas membuat Kirana kewelahan.

"Mas!" jerit Kirana saat Iyo menggigit bibirnya. Iyo tertawa. Segera menarik badannya. Kembali tidur di sebelah Kirana.

Kirana kembali memeluk Iyo. Posisinya menyamping menghadap ke arah Iyo yang terlentang. "Kalau aja aku gak inget kemarin kita nikah, aku hampir aja kaget pas bangun lihat Mas."

Iyo mendengus gelu, ia melurukan tangan kirinya ke samping. Menjadi bantal untuk kepala Kirana. "Masa sih? Padahal udah biasa lho kita tidur bareng."

"Aku masih gak nyangka," gumam Kirana semakin menempel pada Iyo.

Terjadi keheningan beberapa saat, mereka meresapi momen tersebut.

Iyo memegang tangan Kirana yang berada di perutnya, menurunkannya hingga ke bawah perut. Lalu menoleh menatap Kirana. Menyeringai.

Kirana sama sekali tidak menarik tangannya, itu berarti Kirana mau melakukannya.

Melenguh pelan saat tangan Kirana mulai meremas di bawah sana. Menggerakkan tangan Kirana. Memasukkan tangan Kirana kedalam celananya.

Nafas Iyo memburu, ia memejamkan mata meresapi remasan pelan Kirana di bawah sana.

"Diginiin aja Mas?" Iyo membuka matanya, ia tersenyum geli melihat tatapan polos Kirana.

"Usap pelan-pelan abis itu tarik."

Tanpa memutus pandangannya dari Iyo, Kirana melakukan apa yang pria itu katakan. Ia bisa melihat ekspresi nikmat dari suaminya itu 

"Cium Yang." Iyo merubah posisinya, menghadap ke arah Kirana lalu mencium bibir Kirana. Tanpa menyuruh Kirana berhenti memainkan pusat gairahnya.

Nafas keduanya memburu, sesekali Iyo berdesis nikmat, apalagi saat gerakan tangan Kirana berubah cepat.

"Tambah gede Mas..." Mendengar ucapan polos Kirana membuat Iyo terkikik geli, ia kembali mencium bibir Kirana. Melumatnya bahkan menggigitnya.

Menyibak selimut, ia menyuruh Kirana berhenti dulu, ingin melepaskan celananya saja.

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang