Bugh!
Baru saja suara peluit berbunyi, Malik langsung melayangkan tinju ke pipi Iyo membuat Kirana memekik. Bahkan hendak naik ke atas ring, namun Exel mencegah wanita itu.
Iyo mendengus pelan. Malik sangat agresif, terlalu terburu-buru memukulnya. Padahal mereka baru kenal, tapi kenapa Malik seperti punya dendam padanya? Sangat nafsu ingin menghajarnya.
Serangan demi serangan selanjutnya yang diberikan Malik, dapat ia hindari.
Sama sekali belum berniat membalas Malik, membiarkan pria itu lelah lebih dulu.
Melihat Iyo yang sama sekali tidak membalas membuat Malik mendengus pelan. Seakan pria itu sangat meremehkannya.
Secepat kilat ia melayangkan tendangan hingga mengenai lengan kanan Iyo. Lagi-lagi teriakan Kirana mengganggu konsentrasinya.
Sepupunya itu sangat takut jika kekasihnya babak belur.
Saat hendak memberi bogeman pada Iyo, pria itu berhasil menangkis lalu melayangkan tendangan hingga mengenai pahanya dan berhasil memberi serangan pada perutnya membuatnya mengerang sakit.
Iyo menyeringai, menatap waspada Malik yang memegang perutnya, ia melirik Kirana yang ekspresinya sangat khawatir.
Secepatnya Iyo akan mengakhiri ini. Dengan gerakan tendangan memutar, ia berhasil menendang lengan Malik lalu melayangkan tendangan lagi di lipatan lutut Malik membuat pria itu jatuh berlutut.
"Nah! Gimana? Masih mau lanjut atau sampai di sini aja?" Iyo menyeringai seraya memasang sikap waspada. Siapa tau saja Malik langsung balas menyerang.
Seperti dugaannya, Malik balas menyerang, ia dapat menghindar, tapi punggungnya langsung ditendang membuatnya tersungkur ke depan dengan posisi tengkurap.
"Alik! Cukup!" teriak Kirana, segera naik ke atas ring. Langkahnya berhenti saat melihat Malik mengulurkan tangan yang telah melepas sarung tangan dari sana. Membantu Iyo berdiri.
Lalu ia menghampiri Iyo, memeriksa keadaan pria. "Mas gak pa-pa?"
"Gak pa-pa kok. Gak ada yang patah." Nafas Iyo tersengal karena kelelahan, tapi ia tetap tersenyum.
"Pelipis Mas luka." Kirana menunjuk luka di pelipis Iyo. Sedikit meringis melihatnya.
"Oh namanya juga laki, Yang. Kamu gak usah khawatir." Iyo berujar menenangkan meski ia merasakan punggung agak sakit akibat tendangan Malik.
"Alik kamu keterlaluan!" Kirana beralih pada Malik yang dengan santai meneguk air. Lalu pria itu menyodorkan botol baru untuk Iyo.
"Makasih. Gimana? Gue lolos seleksi gak nih jadi pacarnya Kirana?"
"Skill lo boleh juga," ujar Malik datar, tidak mengacuhkan tatapan kesal Kirana.
Mereka memutuskan untuk makan di restoran cepat saji yang terkenal dengan berbagai macam burger-nya.
Kirana yang memesan, sedangkan Iyo dan Malik duduk menunggu di bangku. Walau Iyo ingin menemani Kirana mengantri, tapi Kirana melarangnya.
Malik memperhatikan Iyo yang mengamati Kirana sedari tadi. Tidak pernah putus dari pandangannya.
"Dari kecil sampai sekarang Kiki gak kenal ibunya. Dia ngasih tau elo?" Iyo langsung mengalihkan pandangannya. Lalu menggeleng pelan. Tidak menyangka apa yang di katakan Malik.
"Bukan karena ibunya meninggal dunia, tapi meninggalkan Kiki yang umurnya masih belum genap setahun," sambung Malik lalu menghela nafas. Kemudian menceritakan tentang kehidupan Kirana dari kecil hingga sekarang. Wanita itu tidak pernah merasakan kebahagiaan sepenuhnya. Tidak merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Yang ada hanya ada tekanan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Makes Happy
General Fiction》Love Makes Series 5《 • • • Sosok Kirana yang merupakan guru TK. Sangat menyukai anak kecil sehingga membuatnya memilih pekerjaan menjadi guru TK. Tidak pernah mengalami pengalaman cinta, tapi orang-orang di sekitarnya membuatnya mengerti jika cinta...