Kirana menghela nafas pelan, ia mengulum senyum. Merasakan kedua pipinya memanas mengingat ia dan Iyo berpacaran.
Sungguh, Kirana tidak menyangka semua ini.
Jatuh hati pada Iyo begitu saja. Seringnya bertemu, apalagi Iyo yang dengan terang-terangan menunjukkan ketertarikan padanya membuat perasaan itu hadir.
Padahal ia tidak berharap banyak. Membiarkan perasaannya bertepuk sebelah tangan dan walau Iyo setiap saat menunjukkan ketertarikan padanya, tapi ia menahan diri. Karena tau jika Iyo playboy. Lalu beberapa saat yang lalu ketika Iyo mengungkapkan perasaan di restoran seafood waktu itu, ia hampir saja kelepasan mengungkapkan perasaannya sendiri.
Tapi, ia berhasil menutupinya. Bersikap biasa saja.
Kini Kirana tidak bisa menahan dirinya. Menahan perasaannya, apalagi Iyo sungguh-sungguh jatuh hati padanya.
Memegang dadanya yang masih berdebar tidak normal. Ia tersentak saat suara Iyo mengalun dari dalam kamar.
"Rana Sayang!"
tertawa geli, ia segera ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya lebih dulu. Lalu keluar untuk membuat sarapan. Sebelum ke dapur, ia kembali ke kamar sebelah, membuka pintu dan menyembulkan kepala. Menatap Iyo yang merebahkan tubuhnya seraya memejam.
Apa kekasihnya itu telah tidur?
Kirana merona lagi. Menggigit bibir bawahnya pelan karena merasa gugup. "Em... Mas?" panggilnya pelan, tidak ingin masuk ke dalam kamar. Nanti Iyo menahannya lagi seperti beberapa saat yang lalu. Untung saja ia berhasil kabur. Keluar dari kamar.
"Hm?" Iyo membuka mata, balas menatap Kirana tanpa merubah posisinya.
"Mas, mau sarapan apa?"
"Mie kuah yang pedes."
"Gak usah yang pedas ya? Masih pagi lho ini."
"Terserah Rana." Iyo tersenyum manis.
Segera Kirana berlalu meninggalkan Iyo yang tertawa geli. Lalu menatap langit-langit kamar.
Iyo pikir, ia tidak akan merasakan hal ini lagi. Akan terus-terusan menjadi bajingan dengan bermain dengan banyaknya wanita. Tidak bisa setia pada satu wanita saja.
Sejak patah hati akibat ditolak Via, ia memberontak pada dirinya sendiri. Enggan setia dan tidak jatuh cinta lagi pada wanita manapun.
Namun, pertemuannya dengan Kirana membuatnya bisa merasakan hal itu lagi. Perasaan mendamba dan berdebar tidak karuan.
Bertemu dengan Kirana pertama kali di salah satu restoran di mall. Wanita itu menatapnya tidak berkedip sehingga ia merasa gemas. Lalu pertemuan-pertemuan selanjutnya. Apalagi melihat Kirana yang begitu perhatian pada Orion dan Aurora membuat hatinya menghangat.
Iyo tersenyum bagai orang bodoh lalu tertawa geli. Menertawakan dirinya sendiri.
*****
Kirana hendak memanggil Iyo, tapi pria itu telah keluar dari kamar. Segera ia memutar tubuhnya. Tiba-tiba merasa malu pada pria itu. Bingung harus bersikap seperti apa.
Bersikap biasa saja atau bagaimana?!
"Rana?"
Kirana langsung menoleh menatap Iyo yang telah duduk di kursi.
"Em... Mas mau minum apa? Kopi atau teh?"
"Teh." Iyo tersenyum geli melihat tingkah Kirana yang malu-malu. Bahkan enggan menatapnya. "Jangan manisin, ya? Soalnya saya sudah manis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Makes Happy
General Fiction》Love Makes Series 5《 • • • Sosok Kirana yang merupakan guru TK. Sangat menyukai anak kecil sehingga membuatnya memilih pekerjaan menjadi guru TK. Tidak pernah mengalami pengalaman cinta, tapi orang-orang di sekitarnya membuatnya mengerti jika cinta...