73. Persiapan

7.5K 740 33
                                    

Beberapa hari ini Kirana serta Guru lainnya sibuk menyiapkan acara sosial di sebuah panti jompo. Agar para murid dapat bersosialisasi dengan orang-orang di sana dan memiliki rasa empati pada orang-orang yang tidak beruntung seperti mereka.

Memang setiap tahunnya, di awal tahun usai libur sekolah, Kindergarten Joyous selalu melakukan kegiatan sosial. Megunjungi panti asuhan atau panti jompo. Membuat acara, di mana para murid-murid menghibur penghuni panti asuhan atau panti jompo. Mulai dari menari, drama, membaca puisi serta bernyanyi.

Dari jauh hari sebelum acara dimulai para murid yang terpilih mulai berlatih. Tentu dengan pengawasan guru yang bertanggung jawab di setiap bidang. Salah satunya Kirana yang bertanggung jawab mengajari para murid yang bernyanyi. Membentuk variasi dan membagi suara.

Meski merasa lelah, Kirana tetap menjadi istri dan ibu yang baik.

Sejak menikah dengan Iyo dan pulang dari bulan madu, Kirana selalu masak untuk mereka. Mungkin jika Kirana tidak sibuk di sekolah, bisa saja Iyo memintanya masak untuk makan siang.

Saat menyiapkan makan malam, perasaan Kirana mendadak tidak enak. Ia terdiam sejenak. Sudah beberapa hari ini ia merasa begitu lemas dan gampang lelah. Padahal dua tahun sebelumnya, ia juga pernah ikut serta dalam acara sosial yang diadakan pihak sekolah dan selalu mendapat bagian dalam bertanggung jawab mengajari para murid bernyanyi.

Usai masak, membantu Mbak Darti menyiapkan makanan dan peralatan makan di atas meja. Lalu memanggil Orion dan Aurora serta Iyo.

Masuk ke dalam ruang kerja Iyo, pria itu terlihat serius dengan Ipad di depannya. Mengenakan kacamata dengan kening mengkerut.

"Mas." Kirana berdiri di ambang pintu. Tersenyum lembut pada Iyo yang langsung menegakkan kepala.

"Iya Yang?"

"Makan."

"Tung..."

Kirana langsung menyela, menghampiri Iyo lalu menarik tangan suaminya itu, "Makan dulu baru kerja. Nanti kamu sakit."

Iyo memeluk Kirana dari belakang, seraya mereka melangkah keluar dari ruang tersebut. Berbisik lirih ke arah Kirana. "Kalau makan kamu, boleh?"
Kirana hanya mendengus pelan seraya menyikut pinggang Iyo. Mereka berada di meja makan.

Kirana memberikan makanan pada suami dan anak-anaknya.

"Mami, tambah nugget-nya jadi tiga," pinta Aurora dengan mengacungkan tiga jarinya.

Kirana tersenyum lalu menambahkan tiga nugget ayam ke atas piring Aurora. "Makasih Mami."

"Sama-sama Sayang." Kirana mengecup kepala Aurora lalu menatap Orion. "Abang mau tambah nugget juga?"

"Nanti aja," jawab Orion cuek tanpa menatap Kirana yang mengusap kepalanya lembut lalu duduk di sisi kanan sebelah Iyo yang berasa di ujung meja.

Aurora dengan semangat memimpin doa sebelum makan, lalu mereka makan bersama.

Iyo memperhatikan Kirana yang hanya makan sedikit, itu pun hanya sup ayam tanpa nasi. "Kok makannya dikit? Kamu lagi diet?"

"Enggak kok. Tadi abis makan pas sore. Jadi makannya dikit." Padahal Kirana memang tidak memiliki nafsu makan. Enggan berkata jujur pada Iyo karena tidak ingin membuat suaminya cemas.

Usai menemani Aurora dan Orion tidur, membacakan mereka cerita. Kirana masuk ke kamar. Iyo lebih dulu berada di dalam. Masih sedang sibuk. Kini dengan laptopnya. Mendirikan anak perusahaan benar-benar membuat Iyo menjadi super sibuk, meski nantinya anak perusahaan tersebut di pimpin Andra. Tapi, namanya juga ia salah satu pemilik TravelSaN tentu tidak akan lepas tangan begitu saja tanpa membantu Andra.

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang