72. Hawt

10.4K 693 70
                                    

"Every night in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on..."

Kirana tertawa saat mendengar bisikan Iyo. Menyanyikan lirik lagu film Titanic.

Saat ini mereka berada di ujung yacht, menikmati pemandangan laut lepas di sore hari. Seperti yang dikatakan Iyo, pria itu benar-benar mengajaknya mengelilingi pulau tersebut.

"Coba rentangkan tangan mu, Yang." Kirana kembali tertawa, ia pun merentangkan tangan ke samping dan Iyo memeluknya dari belakang. Pria itu pun kembali menyanyikan lirik lagu Titanic. Mereka memperagakan adegan dari film Titanic. Ketika Jack memeluk Rose dari belakang di ujung kapal Titanic.

Memekik geli saat Iyo memberikan kecupan ringan di tengkuknya. Tangannya berhenti terentang, ia memegang tangan Iyo yang memeluknya dari belakang. Menolehkan kepala dan bibirnya langsung di cium Iyo.

Keduanya berciuman dengan intensitas yang cukup dalam. Saling melumat satu sama lain.

Tangan Iyo naik untuk meremas buah dada Kirana yang hanya tertutupi bra. Karena memang Kirana hanya mengenakan kemeja kebesaran berwarna biru yang tidak di kancingnya.

Kirana melenguh, melepaskan ciumannya. Menyandarkan kepala di pundak kiri Iyo. Memejam, menikmati remasan Iyo di buah dadanya, juga ciuman Iyo yang pindah di lehernya.

Mendesah lirih, memegang tangan Iyo yang meremas dadanya. Lalu kedua tangan itu menurunkan branya hingga kedua buah dadanya keluar dari bra. Memudahkan Iyo untuk memilin puncak buah dadanya.

Nafas Kirana memburu, begitupun Iyo.

Apa mereka akan melakukannya disini?

Darah Kirana berdesir, ia tidak ingin bertanya. Mengikuti kemauan Iyo saja. Apalagi saat tangan Iyo berpindah turun ke inti tubuhnya.

"Udah basah," guman Iyo seraya menyeringai, menyelipkan jarinya agar bisa menyentuh langsung inti tubuh Kirana. Mengusapnya dengan cepat membuat istrinya itu mendesah tidak karuan. "Kita main disini ya, Yang?"

Kirana tidak menjawab sibuk mengatur nafasnya yang tersengal. Belum sempat ia mengatur nafasnya, ia tersentak saat Iyo melepas pelukan darinya lalu menarik bokongnya agar mundur sedikit.

Kedua tangannya refleks memegang teralis besi di hadapannya. Mencengkeram erat teralis tersebut saat Iyo memainkan lidahnya di bawah sana. Celana dalamnya telah terlepas, tersangkut di pergelangan kaki kirinya.

Kedua kaki Kirana terasa lemas, bergetar.

Mengetahui Kirana yang ingin mencapai puncak, Iyo semakin intens memainkan lidahnya di bawah sana. Bahkan menusuk masuk benda lunak tersebut membuat suara Kirana semakin keras.

Hingga Kirana mencapai puncaknya, membasahi sebagian mulutnya. Mengusap mulutnya, ia memasukkan dua jarinya membuat Kirana kembali tersentak. Menggerakkan dua jarinya keluar masuk.

Hanya sebentar, karena selanjutnya Iyo memasuki Kirana. Dari belakang seraya memegang erat pinggang Kirana. Langsung bergerak cepat membuat tubuh Kirana tersentak-sentak ke depan.

Kedua tangannya naik ke atas. Mencengkeram erat dada Kirana, bahkan tangan kirinya memilin puncak dada kiri Kirana lalu tangan kanannya turun kembali ke arah inti tubuh Kirana. Menggosok sesuatu yang kecil di bawah sana membuat Kirana mendesah tidak karuan.

Menarik tubuh Kirana hingga istrinya itu berdiri tegak membuatnya semakin masuk ke dalam.

Kirana menolehkan kepala ke arahnya membuatnya membungkam bibir Kirana hingga suara desahan Kirana teredam. Ia semakin bergerak cepat di bawah sana hingga Kirana kembali mencapai puncak kenikmatan.

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang