68. That's My Girl

7.1K 800 35
                                    

Tersisa waktu dua puluh tujuh hari menuju hari H pernikahan Iyo dan Kirana. Persiapan telah dimulai hari ini. Meeting bersama dengan Laras yang menjadi W.O. mereka. Pasangan tersebut tidak perlu terlalu pusing karena semuanya diurus Laras. Mulai dari gedung pernikahan bahkan hingga pakaian mereka nanti.

Juga untuk fotografer dan videografer dari tim Auri. Karena Auri baru saja melahirkan, maka bukan Auri yang turun tangan.

Laras telah menghubungi desainer yang akan mengurus pakaian mereka nanti. Mulai dari pakaian di hari pernikahan juga di malam resepsi.

"Kalian bisa langsung ke sana hari ini," ujar Laras pada Iyo dan Kirana. Menyuruh mereka ke butik langganannya. Yang biasanya bekerja sama dengannya jika klien memintanya rekomendasi desainer.

"Kita mau ke toko perhiasan dulu sih," ujar Iyo.

"Oh iya. Nanti aja kalau kalian dari sana. Jadi, semuanya udah clear, kan? Kalian tenang aja. Percayakan sama tim gue." Laras tersenyum cerah.

"Iyalah Mbak. Acara kemarin aja wah banget," puji Kirana. Tidak salah Laras menjadi salah satu W.O. yang terkenal. Banyak yang memakai jasa ibu satu anak tersebut.

"Makasih lho. Eh kalau gitu gue duluan, ya? Mau jemput Sean di rumah Omanya." Laras serta dua karyawannya yang lain segera pamit.

Karena pertemuan mereka di salah satu restoran dalam mall, maka Iyo dan Kirana langsung meluncur ke toko perhiasan yang ada di sana. Akan membeli sebuah kalung yang nantinya akan menjadi mahar untuk Kirana.

Masuk ke toko tersebut mereka langsung di sambut ramah. Digiring untuk melihat koleksi baru dari toko tersebut.

Sebuah kalung berlian berharga fantastis langsung dipilih Iyo. Meski terlihat ekspresi Kirana yang hendak protes, mungkin karena terlalu mahal, tapi Iyo tidak peduli. Ia tetap memasangkannya di leher Kirana lalu tersenyum lebar melihat leher jenjang itu dipasangi kalung berlian tersebut.

Dilepas lagi lalu menyuruh pramuniaga mengemasnya. Ia juga menyuruh Kirana untuk melihat perhiasan lain.

"Mau itu?" tanya Iyo saat menangkap tatapan Kirana tertuju pada sebuah cincin.

"Enggak." Kirana menggeleng pelan. "Cuma lihat-lihat." Lalu kembali menatap perhiasan di dalam etalase kaca.

"Om!" Bukan hanya Iyo yang menoleh, tapi Kirana juga.

Kening Kirana mengernyit saat wanita itu menghampiri Iyo lalu melakukan cium pipi kanan dan kiri pada Iyo secara bergantian. Wanita yang tidak asing.

Oh wanita itu pernah ia lihat bersama Iyo sebelum mereka pacaran. Saat direstoran waktu itu, juga di outlet sepatu.

Sedangkan Iyo tersenyum kaku saat tatapannya bertemu dengan Kirana. Caitlyn pun menatap sosok Kirana. Tatapan wanita itu mengamati Kirana dari atas hingga ke bawah.

Dari yang Caitlyn amati jika wanita tersebut penampilannya biasa saja. Tidak juga terlalu seksi. Tidak seperti dengan wanita-wanita yang pernah dekat dengan Iyo termasuk dirinya.

Caitlyn kembali menatap Iyo. "Itu calon istri, Om?" Iyo memutuskan hubungan 'sugar Daddy-Baby' mereka karena kata pria itu telah memiliki wanita yang ingin diseriusi. Caitlyn pikir wanita itu lebih 'Wow' darinya, ternyata biasa saja.

"Iya." Iyo tersenyum lebar, ia meraih lengan Kirana. Merangkul pinggang wanita itu. Menyuruh mereka berkenalan. Iyo pikir Kirana tidak akan mau, ternyata Kirana yang lebih dulu mengulurkan tangan untuk berkenalan.

"Kirana." Dengan senyum lembut.

Dengan gestur ogah-ogahan Caitlyn membalas uluran tangan wanita itu, hanya sebentar lalu menyebut namanya. Juga tersenyum. Tapi hanya sekilas. Kembali memusatkan tatapannya pada Iyo. "Ke sini beli apa?"

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang