35. Pilih Duda Yang Mana?

6.2K 794 69
                                    

Kirana menoleh ke arah Akram setelah mobil berhenti di parkiran sekolah. Tersenyum pada pria itu dan berterima kasih karena telah mengantarnya.

Turun dari mobil lalu berjalan masuk ke gedung sekolah.

Tatapan Akram masih tertuju pada Kirana hingga wanita itu tidak terlihat lagi. Ia siap untuk melajukan mobilnya, tapi saat menunduk ia melihat kotak bekal.

Tadi, Kirana mengatakan jika untuknya satu. Jadi, ia meraih satunya lagi lalu keluar dari mobil.

Langkahnya berhenti saat melihat sosok yang dikenalnya, sepertinya sedang mengantar anaknya.

"Bang Iyo!"

Iyo mengurungkan niatnya untuk masuk ke mobil. Ia baru saja mengantarkan tas Orion ke dalam kelas. Kebiasaan anaknya itu kalau turun dari mobil pasti lupa membawa tasnya.

"Oh yoi!" sapanya pada Akram. Adik sepupu Malvin.

"Anterin si kembar ya, Bang?" tanya Akram disertai senyum ramah.

"Rion aja sih. Rora masih belum ke sekolah."

Akram mengangguk pelan. Mengetahui jika putri Iyo memang baru saja kecelakaan dan dalam masa pemulihan.

"Lo sendiri? Anterin anak lo?" tanya Iyo lalu tatapannya tertuju pada kotak bekal berwarna pink di tangan Akram.

"Em... enggak Bang. Zidny belum sekolah. Gue mau ngasih ini ke orangnya." Akram menunjukkan kotak bekal di tangannya. Tatapannya langsung tertuju pada Kirana yang berjalan ke arah mobilnya. Sepertinya wanita itu ingat jika kotak bekalnya tertinggal.

"Kirana!" serunya membuat Kirana langsung menoleh. Lalu wanita itu berjalan ke arahnya.

Iyo menatap Akram lalu Kirana secara bergantian. Ia pun mengingat jika ia pernah melihat Kirana dan Akram keluar dari restoran bersama.

"Siapa Ram?" tanya Iyo. Pura-pura tidak mengenal Kirana. Sekaligus penasaran tentang hubungan mereka.

Akram menoleh. "Tetangga di apartemen, Bang. Sekaligus temen."

"Temen apa temen?" Iyo menyelipkan nada gurauan dan godaan. Biar terkesan ia tidak terlalu penasaran.

Bukannya menjawab, Akram malah tertawa yang membuatnya menahan diri agar tidak menjitak kepala bocah itu.

Memang Iyo masih menganggap Akram bocah karena mengenal pria itu dari masih umur tiga tahun. Hanya saja terlalu cepat menikah sehingga telah menghasilkan bocah.

Tunggu dulu!

Iyo kembali menatap Kirana yang semakin dekat ke arah mereka lalu Akram. Keduanya melempar senyuman.

Berarti Akram lebih muda dari Kirana?

Kirana suka sama brondong?

"Nih kamu lupa." Akram langsung menyodorkan kotak bekal tersebut.

"Makasih Ram." Kirana tersenyum tipis, lalu menatap Iyo. Mengangguk pelan menyapa pria itu yang hanya diam.

Meski penasaran dengan kedua pria tersebut yang terlihat saling kenal.

"Kalau gitu saya masuk dulu." Kirana pamit masuk kembali ke dalam gedung sekolah.

Dua pria itu menatap Kirana yang perlahan menjauh.

Iyo memutus tatapannya dari Kirana, menoleh menatap Akram yang masih menatap Kirana. "Masih cantikan mantan istri lo, Ram."

Akram membelas tatapan Iyo. Lalu tersenyum geli.

Dan kali ini Iyo menjitak kepala Akram. Merasa kesal dengan sikap Akram yang sepertinya menertawainya.

*****

Love Makes HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang