Love Makes Happy

49. Mami

Kirana membantu membereskan piring kotor usai semuanya makan. Meski ada ART di rumah tersebut, tapi tetap saja para wanita bantu membereskan.

Berdampingan dengan Via yang bersiap mengangkat beberapa piring masuk ke dalam rumah.

Ia pun mengekor. Menaruh piring kotor dekat sink.

"Orion emang gitu. Dia gak gampang akrab sama orang." Kirana beralih menatap Via yang berdiri. Pinggul bersandar di tepi meja. "Tapi, nanti bakal luluh juga. Kayak gue dulu kalau mau ajak dia keluar pasti gak mau. Kalau gak ada Megumi mungkin, dia juga bakal bersikap dingin ke gue."

Kirana hanya mengangguk pelan. Merasa sedikit tenang usai mendengarkan perkataan Via. Ia memang merasa sedih karena sikap Orion yang begitu dingin padanya.

Tidak seperti Aurora yang menerima kehadirannya sebagai sosok kekasih Papinya. Bahkan memanggilnya dengan sebutan 'Mami'.

Kirana menatap lamat Via yang sedang berkutat dengan kue kudapan yang tersisa. Menaruhnya dalam satu tempat.

Melihat wajah cantik itu dan tubuh semampai membuatnya tau alasan Iyo pernah sulit melupakan wanita itu. Pun walaupun nada bicaranya sedikit ketus dan kadang bersikap judes, Via sosok yang ramah juga penyayang pada anaknya. Sosok yang dewasa. Juga pandai memasak.

Ia tadi sempat berbincang dengan Sasa tentang teman-teman Iyo dengan istri masing-masing. Semuanya memiliki cerita yang menurutnya sangat menarik.

Yang lebih dulu menikah adalah Via dan Anis yang katanya berada di hubungan tidak jelas lalu Anis memilih untuk menikah dengan Via lebih cepat, karena takut Via diambil Iyo.

Lalu tidak berapa lama Iyo juga menikah. Menikahi Mamanya si kembar karena hamil. Kemudian Chito dan Sasa menyusul karena perjodohan. Setahun kemudian, Andra dan Larud. Dan tahun berikutnya, Malvin dan Auri menikah karena insiden yang tak terduga. Yang membuat Malvin akhirnya menikahi Auri.

Bicara tentang Malvin, pria yang memiliki sikap dingin itu juga pernah menyukai Via. Dan sulit untuk melupakan wanita itu. Sehingga dalam seumur hidupnya sebelum Malvin menikah, pria itu tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun. Beda halnya dengan Iyo yang memiliki banyak wanita sebagai rasa pelampiasan karena tidak bisa mendapatkan Via.

"Kenapa sih lihatin gue?"

Kirana tersentak, ia tersenyum malu menatap Via. "Enggak kok, Mbak."

"Lo dapat cerita apa dari Sasa?" Via bersidekap menatap Kirana dengan pandangan memicing. Sempat menangkap Sasa yang bersemangat mengajak Kirana mengobrol. Tentu ibu dua anak itu juga bercerita tentang dirinya karena sempat meliriknya.

"Em..." Kirana bingung harus mengatakan apa. Apalagi melihat raut Via yang begitu serius. Lalu tidak lama kemudian wanita itu tertawa membuatnya mengernyit heran.

"Pasti dia bilang gue mantannya Bang Sat, kan?"

Kirana agak bingung dengan Via dan teman-teman Iyo karena memanggil pria itu 'bangsat'. Apa karena kelakuan Iyo bajingan makanya dipanggil seperti itu? Itulah yang dipikirkan Kirana saat ini.

"Iya Mbak."

"Udah, tenang aja. Lo gak usah cemburu. Gue udah lama kok putusnya dari Bang Sat. Emang Bang Sat gak bilang?"

"Dia bilang kok Mbak."

Via mengangguk pelan lalu tersenyum geli. "Gak nyangka aja gue, Bang Sat akhirnya serius sama perempuan."

Kirana hanya tersenyum lembut. Diam mendengarkan Via.

"Lo tau kelakuan dia, kan?". Kirana mengangguk pelan. "Terus kenapa lo mau?"