بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Malam ini adalah pertama kalinya bagi Najwa tidur seranjang dengan suaminya, Alvarez. Saat sampai dikamar Al langsung menyambar guling dan beranjak ke sofa disudut kamar.
"Loh mas kok kamu tidur disitu? Kan ini masih ada tempat" ucap Najwa bingung.
"Kamu aja yang tidur disitu! Saya disini" ucap Al.
"Ya Allah mas Al ngga mau tidur bareng sama aku" batin Najwa.
"M-mas--" panggil Najwa.
"Tidur!!" Ucap Al."Mas kamu bisa tidur disini aja, biar aku yang disofa" ucap Najwa sambil tersenyum.
"Ngga usah sok-sokan deh! Udah tidur!" Ucap Al.
"Mas nanti leher kamu sakit tidur disitu. Udah biar aku aja, kamu disini deh" ucap Najwa mencoba sabar.
Alvarez kemudian langsung beranjak merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya.
"Dah, sana tidur!" Ucap Al datar.
Najwa tersenyum dan langsung merebahkan tubuhnya di sofa.
"Good night mas" ucap Najwa.
Namun Al tak membalas sepatah katapun, Najwa harus tetap sabar menghadapi segala sikap suaminya itu.
Najwa mencoba untuk memejamkan matanya, sebenarnya ia tidak nyaman sama sekali tidur disofa. Apalagi kondisinya sedang hamil muda. Tapi ia juga tak enak hati melihat suaminya yang tidur disofa. Tak lama Najwa pun mulai masuk ke alam mimpi.
Saat ini jam sudah menunjukkan tengah malam. Alvarez merasa kedinginan, ia pun bangun dan menurunkan suhu AC dikamar itu. Al melirik wanita yang tidur meringkuk disofa kamarnya.
Terbesit rasa kasihan melihat istrinya tidur meringkuk kedinginan. Al langsung mendekati Najwa dan menatap wajah damai istrinya itu.
"Kamu cantik Naa, tapi sayang. Saya ngga bisa menerima kamu" ucap Al.
Detik kemudian Al langsung menggendong Najwa dan merebahkan dikasurnya. Ia tak mau jika Najwa sakit dan mama Sera menyalahkannya.
Setelah itu Al langsung meneguk setengah gelas air yang sudah Najwa siapkan dimeja kamar. Lalu Al kembali merebahkan tubuhnya disamping Najwa, dan kembali tertidur.**
Sayup gema adzan terdengar bersahutan di kamar itu. Najwa yang terusik pun langsung membuka matanya. Pemandangan pertama yang ia lihat saat membuka mata adalah wajah tampan suaminya. Najwa tersenyum sekilas dan membelai lembut wajah Al. Ia tau pasti suaminya yang telah memindahkannya dari sofa.
"Aku akan berusaha membuat kamu cinta sama aku mas, aku akan berjuang. Aku tau kamu hanya butuh waktu" lirih Najwa.
"Papa kamu tampan sekali sayang.." batin Najwa, saat akan bangkit dari tidurnya. Najwa merasakan beban di perutnya. Tangan kekar yang ia ketahui milik laki-laki disampingnya itu tengah melingkar sempurna di perutnya.
"Masss.. bangun.. sholat yuk" lirih Najwa sambil mengelus tangan Al diperutnya.
"Mas Al... Bangun yaa.. udah adzan subuh" ucap Najwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [END]
RomanceThe Story Of Alvarez & Najwa Mengisahkan Tentang Seorang Pria Yang Telah Meruntuhkan Hidup Seorang Gadis. Gadis Yang Baru Saja Bertunangan Dengan Laki-laki Pujaannya Harus Menerima Kenyataan Pahit. Dengan Sebuah Takdir Yang Sangat Ia Benci. Karena O...