Destiny : 59

5.5K 713 207
                                    

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

     Hari ini Najwa akan berangkat ke kantor, kebetulan Alvarez tidak berangkat ke kantor sengaja untuk menjaga Varen dirumah.

"Mas, kamu beneran ngga ke kantor?" Tanya Najwa.

"Ngga saya bisa kerja dari rumah sekalian jaga Varen" balas Al.

"Yaudah aku nitip Varen ya, soalnya ada meeting buat bahas produk yang mau launching" ucap Najwa.

"Iya, Semangatt ya" ucap Al menyemangati istrinya itu.

"Makasih" balas Najwa sambil mengecup pipi Alvarez sekilas.

"Bales dong" ucap Najwa

Cup

Al mendaratkan kecupan di kening, kedua pipi Najwa dan berakhir di ranum manis istrinya itu.

"Ada Varen" bisik Najwa.

"Ngga liat" ucap Al sambil melirik putra kecilnya yang asik bermain susun balok.

"Sayang mama ke kantor ya, kamu dirumah sama papa" ucap Najwa.

"Mamamaaa" ucap Varen sambil merajuk ingin digendong Najwa.

"Sayang sama papa yaa. Kita main seru-seruan" ucap Al lalu menggendong Varen

"Tuh sama papa ya, mama mau ke kantor bentar sayang" ucap Najwa lalu mengecup pipi Varen.

Setelah itu Najwa langsung beranjak pergi setelah berpamitan dengan anak dan suaminya.

"Kita main apa yaa" ucap Al.

"Itu, kita main itu yaa" ucap Al sambil menunjuk mobil-mobilan yang ia belikan beberapa waktu lalu.

Alvarez menikmati waktunya bermain dengan sang putra. Alvarez dan Alvaren banyak menghabiskan waktu bermain di kamar dan di ruang bermain.

Sedangkan di kantor Najwa baru saja selesai meeting dengan karyawannya. Ia kemudian mengirim pesan ke suaminya menanyakan putranya.

Sedangkan di rumah Varen terus tertawa ria saat Al menggodanya.

"Kita acak-acak yaa biar seru nanti" ucap Al.

"Papapaa" celoteh Varen sambil mengeluarkan semua mainannya sehingga berserakan di lantai kamar orang tuanya itu.

Kamar Al dan Najwa sudah seperti terkena angin tornado, barang-barang sudah berceceran dimana-mana.

"Papaa..aksksja" celoteh Varen.

"Apa nak?" Ucap Al sambil tersenyum menatap putra kecilnya itu.

Tak lama kemudian tiba-tiba Varen celingukan mencari mamanya. Rupanya bayi kecil itu kehausan.

"Cuucuu.. maamaa" celoteh Varen sambil menghisap ibu jarinya.

DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang