بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bulan ini tepat 4 bulan usia Alvaren. Pagi ini Najwa disibukkan dengan mengurus Alvaren yang baru saja selesai mandi.
"Sayang pake minyak dulu sini" ucap Najwa saat Alvaren tiba-tiba tengkurap.
Najwa langsung membalurkan minyak bayi di tubuh Varen. Bayi kecil itu pun hanya menatap mamanya sambil berceloteh khas bayi. Setelah siap Najwa langsung membawa Varen keluar karena semua orang sudah menunggunya di meja makan.
"Hallo sayangg.. unchh udah wangi cucu Oma" ucap mama Sera gemas.
"Naa, Varen ngga dikasih bedak?" Tanya mama Sera saat melihat cucunya tidak memakai bedak di wajahnya.
"Engga maa, waktu konsultasi sama dokter Nessa katanya ngga usah dulu. Soalnya takut terhirup" ucap Najwa.
"Owh iya juga, its okey. Ganteng sama Oma dulu yukk.. mama biar sarapan" ucap mama Sera lalu mengulurkan tangannya dan disambut dengan ocehan kecil Varen.
"Aduhh aduhhh.. sini sayang sama Oma" ucap mama Sera lalu menggendong cucu laki-lakinya itu.
"Mama udah selesai?" Tanya Najwa.
"Udah kamu makan gih, mama udah selesai. Sekarang mau jaga Varen dulu" ucap mama Sera.
"Makasih yaa maa" ucap Najwa.
"Iya sayang, Udah gih makan dulu" ucap mama Sera.
Setelah itu mama Sera pun meninggalkan meja makan dan menuju ke luar.
"Sini duduk makan dulu" ucap Al lalu menarik kursi untuk Najwa dan menyendokkan nasi untuk istrinya itu.
"Udah mas cukup, makasih yaa" ucap Najwa, akhir-akhir ini Al sangat perhatian dengannya. Walaupun lelah, Al tetap ikut berjaga dimalam hari menemani Najwa.
"Sayang kok ngga dimakan serealnya?" Tanya Najwa saat menatap mangkuk sereal Lana masih penuh.
"Lana mau disuapin mama, boleh maa?" Tanya Lana.
Najwa tersenyum dan langsung mengelus puncak kepala Lana.
"Boleh dong sayang sini" ucap Najwa lalu mulai menggeser mangkuk dan menyuapi Alana.
"Lana, kan udah jadi kakak. Makan sendiri dong sayang, mama biar sarapan juga" ucap Al.
"Mas udah biarin ngga papa, aku bisa nanti aja" ucap Najwa sambil menggelengkan kepalanya. Ia tak mau jika Lana sampai tersinggung dengan ucapan suaminya itu.
Al hanya tersenyum melihat sifat sabar istrinya itu. Ia memang beruntung sekali mendapatkan istri sabar dan penyayang Seperti Najwa. Setelah selesai menyuapi Alana, Najwa kemudian langsung memakan sarapannya.
Dengan Alvarez yang setia menemani disampingnya, sampai sarapan Najwa habis. Selesai sarapan Najwa langsung mengajak Varen lagi karena mama Sera harus mengantar Lana sekolah. Kini Najwa mengajak Varen menuju ke halaman karena Al juga akan berangkat bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [END]
RomanceThe Story Of Alvarez & Najwa Mengisahkan Tentang Seorang Pria Yang Telah Meruntuhkan Hidup Seorang Gadis. Gadis Yang Baru Saja Bertunangan Dengan Laki-laki Pujaannya Harus Menerima Kenyataan Pahit. Dengan Sebuah Takdir Yang Sangat Ia Benci. Karena O...