Destiny : 01

22.5K 524 42
                                    

 
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


     Kebahagiaan tengah dirasakan oleh seorang gadis cantik bernama Najwa Almahyra. Najwa sangat bahagia hari ini karena beberapa hari yang lalu ia wisuda dengan predikat Summa Cumlaude. Ia lulus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis disebuah Universitas ternama di Yogyakarta.

     Kebahagiaan Najwa rupanya tak hanya berhenti disitu saja. Kebahagiaannya semakin bertambah karena 2 Minggu yang lalu ia bertunangan dengan Hanan, lelaki yang ia cintai sejak dibangku kuliah. Najwa adalah gadis yang sudah ditinggal orang tuanya sejak bayi. Najwa hidup sederhana bersama dengan Tante dan sepupunya di daerah Jogja. Walaupun sederhana Najwa bisa menyelesaikan kuliah karena kecerdasannya. Sejak duduk di bangku sekolah dasar Najwa sudah mendapatkan banyak penghargaan. Ia sering mengikuti ajang lomba dan olimpiade.

"Sayang.. bangun yuk, katanya mau ke Jakarta? Mau ketemu sama Hanan kan, sekalian cari kerja?" Ucap Mama Sarah, walaupun hanya Tante untuk Najwa. Tapi ia sudah dibiasakan memanggil mama, Sarah sudah menganggap Najwa sebagai putrinya sendiri. 

Sarah adalah adik dari bunda Najwa yang sudah meninggal. Sarah juga seorang janda dengan 1 anak perempuan, tapi ia sekarang mempunyai 2 anak gadis yang sudah besar.

"Enghhh.. iya maa, jam berapa maa?" Tanya Najwa sambil menggeliat.

"Udah jam 7 sayang, penerbangan kamu jam berapa?" Tanya mama Sarah.

"Emm.. masih jam 10 maa" ucap Najwa.

"Bangun dulu yuk, entar telat loh ke bandara" ucap mama Sarah yang masih setia membangunkan putri pertamanya itu.

"Farah udah ke kampus yaa maa?" Tanya Najwa.

"Udah sayang, pagi-pagi sekali dia berangkat katanya ada kuliah pagi" ucap mama Sarah.

"Yaudah deh aku siap-siap dulu" ucap Najwa.

"Sarapannya udah dimeja ya sayang, mama mau ke resto dulu" ucap mama Sarah.

"Iya maa, hati-hati ya maa" ucap Najwa sambil mencium tangan mama Sarah.

Dengan mengandalkan hasil dari Restoran yang ditinggalkan oleh suaminya, Sarah berusaha mencukupi kebutuhan kedua putrinya. Beruntungnya kedua putri Sarah bisa kuliah dengan beasiswa. Tuhan memang memiliki kuasa yang besar. Kedua putrinya memang terkenal cerdas dan tekun sejak kecil. Maka tak heran saat lulus dari SMA, Najwa dan Farah langsung bisa mendapatkan beasiswa apalagi ditambah dengan beberapa piagam penghargaan dari olimpiade yang mereka ikuti.

Setelah kepergian mama Sarah, Najwa duduk dan bersandar pada headboard.
"Aku gasabar deh ketemu kamu kak" ucap Najwa sambil memandangi cincin yang terpasang apik di jari manisnya.
Setelah itu Najwa langsung mengecek koper yang akan ia bawa ke Jakarta. Seusai mengecek koper dan merasa sudah lengkap Najwa langsung mandi dan bersiap.
Pukul 9:25 Najwa langsung menuju ke restoran mama Sarah terlebih dahulu untuk pamit. Setelah itu baru ia menuju ke Yogyakarta International Airport.

"Oiya aku belom pamitan ke Farah" ucap Najwa saat menunggu check-in.
Najwa tersenyum melihat percakapannya dengan adiknya itu. Walaupun Najwa hanya Kakak sepupu bagi Farah tapi Najwa bersyukur, Farah dan mama Sarah sangat baik padanya. Beberapa menit setelah menunggu yang membuat Najwa cukup bosan, akhirnya Najwa melangkahkan kakinya menuju ke pesawat. Setelah itu pesawat yang Najwa tumpangi pun bertolak dari YIA Kulonprogo menuju ke Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

**

Sedangkan di sebuah kantor besar nan mewah seorang pria sedang memarahi karyawannya. PT Buana Investama, salah satu perusahaan properti yang berdiri di Ibu Kota.

"Kalian saya bayar, seharusnya bekerja dengan lebih teliti! Kinerja kalian benar-benar buruk!!" Bentak Alvarez, yaa laki-laki itu adalah Alvarez. Alvarez Indra Buana, pemilik perusahaan besar itu. Anak tunggal dari Konglomerat Gibran Buana dan Sera Elvania.

"Pak, maaf tapi ini saya sudah perbaiki kemarin. Tolong di cek lagi pak" ucap Felita, sekertaris Alvarez dengan takut-takut.

"Saya udah bilang ini salah, ngga becus sekali kalian!" Ucap Al sambil melempar berkas ke depan Felita dan Fendy.

Akhir-akhir ini emosi Alvarez benar-benar tidak terkontrol. Semenjak ia tau bahwa wanita yang ia cintai memilih menikah dengan laki-laki lain. Salsa, wanita yang sangat Alvarez cintai malah menikah dengan Rakha Danendra.

"Revisi lagi! Atau saya pecat kalian!" Ucap Al tajam.

"B-baik pak" balas Feli lalu keluar diikuti oleh Fendy.

"Itu pak Al kenapa sih? Dari kemarin emosi terus" ucap Feli jengkel.

"Pak Al semenjak tau mba Salsa menikah jadi seperti itu. Mungkin patah hati" ucap Fendy menyahut.

Didalam ruangan Al benar-benar kalut dalam emosinya. Ia memukul tembok dan meja berulang kali.

"Shit, Salsa cuma milik gue. Gue ngga bisa biarin ini terus-terusan. Salsa milik gue, arghhhhh" ucap Al emosi.

**

Sedangkan di Bandara Soekarno-Hatta, Najwa terlihat celingak-celinguk mencari tunangannya yang berjanji akan menjemput.

"Najwa" panggil seorang pria dari belakang. Najwa pun menolehkan kepalanya, mendapati Tunangannya sudah berdiri di belakangnya.

"Kak Hanan.." panggil Najwa, mereka berdua pun berpelukan layaknya seorang kekasih.

"Maaf ya sayang, nunggu lama yah" ucap Hanan.

"Engga kok, baru aja" balas Najwa sambil tersenyum manis.

"Yaudah yuk, sini kopernya aku bawain" ucap Hanan lalu menyeret koper milik Najwa menuju ke mobilnya. Najwa dan Hanan pun masuk ke mobil, mobil pun melaju meninggalkan area bandara.

"Sayang, apa kabar?" Tanya Hanan sambil mengelus tangan Najwa yang ada di sampingnya.

"Alhamdulillah kabar aku baik" ucap Najwa sambil ikut mengelus tangan Hanan.

"Tante Sarah sama Farah gimana?" Tanya Hanan.

"Alhamdulillah mereka juga sehat kok" ucap Najwa.

"Oiya, selamat ya sayang kamu udah lulus dengan predikat Summa Cumlaude" ucap Hanan bangga.

"Makasih sayanggg" balas Najwa.
"Ini mau makan dulu ngga?" Tanya Hanan.

"Boleh, laper aku" ucap Najwa.
"Oke my sweetie" balas Hanan.

Mobil Hanan melaju membelah keramaian di Ibu Kota. Mereka mampir ke sebuah restoran terkenal untuk makan siang.

"Na, mami rencana mau ke Indonesia loh." ucap Hanan. Orang tua Hanan memang tidak tinggal di Indonesia. Mereka tinggal di Amerika, karena memiliki perusahaan besar disana. Rencana, Setelah menikah Najwa akan diboyong ke Amerika untuk hidup bersama disana.

"Tante Marisa mau kesini?" Tanya Najwa bahagia.

"Iya, mama udah kangen sama calon menantunya katanya" balas Hanan.

"Ihh bisa aja kamu" ucap Najwa malu.

"Loh kan bener" ucap Hanan gemas melihat tingkah calon istrinya itu.

"Kamu mau cari kerja juga disini?" Tanya Hanan.

"Rencana sih gitu, yaa itung-itung cari pengalaman kerja lah" ucap Najwa.

"Bagus itu, besok kalo di Amerika kamu langsung masuk ke perusahaan papi disana. Kita kerja bareng" ucap Hanan.

Najwa hanya mengangguk, ia merasa beruntung bertemu dengan Hanan. Pertemuan dirinya dan Hanan terjadi saat Hanan liburan ke Jogja dan Najwa sedang nongkrong mengerjakan tugas kuliah.

Tanpa Najwa sadari, ternyata pertemuan itu membawa mereka ke sebuah jenjang yang lebih serius. Mungkin beberapa bulan lagi dirinya dan Hanan akan menikah. Tak lama pesanan mereka datang, Hanan dan Najwa langsung menghabiskan makanannya. Setelah itu Hanan mengantarkan Najwa ke apartemen, kebetulan Hanan juga tinggal tak jauh dari kamar Najwa. Walaupun mereka sudah bertunangan tetapi Hanan tak pernah melakukan hal lebih ke Najwa. Selain, memeluk dan kadang mencium kepala Najwa. Hanan sangat menghargai kehormatan seorang wanita, Najwa pun juga begitu. Ia ingin menjaga kehormatannya hanya untuk suaminya kelak.

***

Vote!

DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang