Destiny : 50

6.5K 668 71
                                    

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


    Pagi ini Najwa dan Alvaren sudah diperbolehkan pulang. Saat ini Najwa sedang duduk sambil menggendong Varen yang tertidur pulas saat diperjalanan pulang. Alvarez yang menyetir tak henti-hentinya menatap jalanan dan putra kecilnya itu.

"Mas fokus nyetir deh, kamu dari tadi nengok Mulu ke Varen" ucap Najwa sambil tersenyum.

"Varen lucu yaa, walaupun ngga ada mirip-miripnya sama saya" ucap Al.

"Kan udah adil. Lana mirip sama kamu, Varen mirip sama aku" ucap Najwa.

"Tapi itu hidungnya mirip mama" ucap Al.

"Hehe iya" balas Najwa sambil mencium pipi chubby Varen.

Tak lama kemudian mobil Mercy Hitam milik Alvarez sudah tiba di halaman rumah Alvarez. Al langsung merangkul Najwa yang menggendong Varen  untuk segera masuk karena cuaca sangat terik hari ini.

"WELCOME MBA NAJWA AND BABY BOY!!!" pekik Bik Lasmi dan Mira heboh.


"Heh!! Kalian bisa diem ngga, Varen lagi tidur kaget nanti denger suara kalian" sungut Al jengkel.

"Kan ini ceritanya penyambutan putra mahkota gitu mas Al" sungut Bik Lasmi.

"Entar anak saya kebangun" ucap Al tajam

"Heii udah udah, kamu Al. Nyuruh diem malah ribut sendiri" ucap mama Sera sambil melotot ke arah Alvarez.

"Najwa dibawa ke kamar gih. Biar pules tidurnya" ucap mama Sera.

"Iya maa" balas Najwa.

Najwa kemudian pergi ke kamarnya sambil menggendong Varen yang masih terlelap tidur. Setelah sampai di kamar Najwa langsung meletakkan Varen di box bayi yang sudah ada didalam kamarnya itu.

"Mas ini box bayi kamu yang beli?" Tanya Najwa.

"Iya, kemarin saya juga udah beli stroller, baby bouncer, baby bather, sama beberapa mainan buat taruh di kamar Varen" ucap Al.

"Mas, Varen kan masih kecil. Udah kamu buatin kamar sendiri?" Tanya Najwa.

"Udah sii, tapi kalo masih mau disini juga gapapa" balas Al.

"Biarin disini dulu yaa. Kasian masih kecil, walaupun ada Mira tapi kasian aja aku. Apalagi dia juga masih minum asi" ucap Najwa.

"Iya.." balas.

Al menatap Najwa dengan mata yang berkaca-kaca. Najwa yang ditatap seperti itu oleh suaminya pun bingung, dan tiba-tiba Alvarez pun langsung memeluk Najwa erat dan menumpahkan air matanya di pundak sang istri.

"Mas, kenapa?" Tanya Najwa.

"Hikss.. Najwa.. terimakasih udah bertahan demi saya dan anak-anak. Terimakasih kamu sudah memberi saya 2 malaikat kecil yang lucu.. saya takut...hikss.. saya takut kehilangan kamu Najwa..." ucap Al disela-sela tangisannya.

DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang