Destiny : 86

3.8K 677 65
                                    


  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

     "Ibu adalah anugerah terindah dari Tuhan, karena di dunia yang kejam ini, dia adalah satu-satunya yang selalu ingin melihatmu bahagia sekalipun nyawa taruhannya"

=====

Hari ini Najwa sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, kini wanita cantik itu tengah duduk di taman belakang bersama Varen. Najwa hanya bisa duduk dikursi roda saat ini, sedih hatinya saat mengetahui dirinya lumpuh untuk sementara waktu.

"Ren, papa marah ke kamu?" Tanya Najwa sambil menggenggam tangan putra keduanya itu.

"Engga kok maa" balas Varen

"Nak, jangan bohong ke mama yaa. Papa sama kakak marah ke kamu?" Tanya Najwa merasa iba dengan putranya.

"Hikss.. maa papa sama kakak wajar ko kalo marah ke Varen. Varen udh buat mama jadi kayak gini" ucap Varen sambil bersimpuh di kaki Najwa.


"Sayang bangun jangan kayak gini, Ren bangun" ucap Najwa.

"Duduk sini" ucap Najwa sambil melirik kursi yang ada disana. Varen menuruti ucapan mamanya.


"Dengerin mama, mama ngga nyesel kok ngelakuin ini buat kamu. Mama ngga sedih walaupun mama ngga bisa jalan" ucap Najwa sambil tersenyum.


"Maa.." ucap Varen dengan air mata yang membasahi pipinya.


"Sstt.. dengerin mama, mama lebih sedih kalo kamu yang ada di posisi mama. Mama ngga akan memaafkan diri mama kalau kamu yang tertabrak waktu itu. Jangan nangis yaa, mama ngga papa kok. Mama senang Varen masih bisa jalan masih bisa lari-lari.  Udah mama gapapa, hanya sementara aja sayang. Mama pasti sembuh" ucap Najwa meyakinkan Varen.


"Maa, sekali lagi maafin Varen yaa. Varen janji sama mama, Varen ngga akan keras kepala lagi. Varen akan berubah maa, Varen akan jadi anak yang lebih baik lagi" ucap Varen sungguh-sungguh.


"Mama seneng sekali" ucap Najwa sambil memeluk Varen.


"Kasian Varen ngga seharusnya mas Al sama Lana cuekin dia" batin Najwa.

"Ren, antar mama masuk yaa ke kamar" ucap Najwa.

"Iya maa ayo" ucap Varen lalu mendorong kursi roda Najwa.
Sesampainya didepan pintu kamar Najwa menyuruh Varen pergi.


"Udah sampe sini aja, kamu istirahat aja yaa. Atau belajar" ucap Najwa.

"Aku anter masuk yaa maa" ucap Varen
"Engga, mama bisa sendiri nak" ucap Najwa.

Varen pun mengangguk dan langsung pergi. Najwa membuka kenop pintu, terlihat suaminya sedang duduk dikasur.

"Najwa.." panggil Al sambil mendekati Najwa dan mendorong kursi roda
Najwa masuk.


Kini Al dan Najwa duduk berhadapan, dengan Najwa di kursi roda sedangkan Al duduk di ranjang.

"Mas, aku mau ngobrol sama kamu" ucap Najwa.

DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang