Destiny : 84

3.6K 687 99
                                    


   بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


     Di depan ruang operasi Al dan Gavin tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Sayang pokoknya mama akan selalu dukung Gavin, kamu semangat yaa. Terus kejar impian Gavin, buktikan ke papa kalau Gavin bisa" suara Najwa selalu terlintas dipikiran Gavin saat ini.

Wanita yang selalu Gavin sayang dan menjadi cinta pertamanya. Najwa lah yang selalu mengerti dan memahami kondisi anak-anaknya. Rasanya Gavin ingin menggantikan posisi Najwa didalam sana. Ia benar-benar tak bisa membayangkan jika hal buruk terjadi pada mamanya.


"Maa..Gavin tunggu mama disini, mama janji sembuh yaa. Mama kuat, aku tau mama Najwa wanita kuat dan hebat. Mama janji mau temani Gavin sampai sukses, mama tepati janji mama yaa" batin Gavin dengan tangisan yang terus mengalir.



Begitupun Alvarez, laki-laki itu kini seperti kehilangan separuh hidupnya. Ia tak tega melihat Najwa yang terbaring lemah didalam sana.


"Paa..papa yang kuat yaa, kita sama-sama doain mama..hikss" ucap Gavin sambil sesenggukan memeluk papanya.


Al langsung memeluk Gavin erat, putra bungsunya itu memang mewarisi sifat dan karakter Najwa. Selain sabar, cerdas, tidak emosian, dan tidak gegabah Gavin juga memiliki sifat Najwa lagi penyayang dan tidak pernah membesar-besarkan masalah.


Walaupun sifatnya juga turun ke Gavin namun hanya cuek dan dingin, itupun ketika diluar.

Sedangkan dirumah Lana kini tengah tertidur pulas. Setelah lelah menangis gadis manis itu tertidur dengan sendirinya.


"Lana mama nitip papa yaa" terdengar suara Najwa yang mengalun begitu lembut.


"Maa.. ini mama kan? Mama sembuh kan maa? Mamaaaa..hikss" ucap Lana lalu memeluk Najwa erat.


"Sayang jangan nangis yaa, mama udah ngga sakit lagi" ucap Najwa.


"Mama ngomong apa sih? Mama sembuh kan, kita pulang yaa maa. Papa sama adek nungguin mama" ucap Lana.


"Sstt.. dengerin mama, Lana anak sulung mama. Harus jadi wanita kuat yaa, jadi Kaka yang baik jagain adeknya" ucap Najwa sambil tersenyum begitu manis saat itu. Senyuman seolah tak pudar dari wajah cantiknya.


"Mama jangan bikin Alana takut...hikss..mama ayooo pulang maa..ayoo" ucap Lana.



"Mama nitip papa, adek, sama Oma yaa. Mama tau Lana pinter, Lana bisa" ucap Najwa sambil mengelus kepala Lana.


"ENGGA MAMA NGGA BOLEH PERGI! MAMA NGGA SAYANG SAMA LANA! MAAA..MAMAA--" pekik Lana sambil membuka matanya lebar.


"Astagfirullah Lana mimpi, Ya Allah..hikss...maaa" lirih Lana sambil mengedarkan pandangannya menatap kamarnya.


"Dear, what's happen?" Tanya mama Sera sambil masuk.


"Omaaa...Lana mimpi mama pergi" ucap Lana sambil tersedu dipelukan mama Sera.


"Ssttt..sayang jangan bilang kayak gitu yaa, mama pasti sembuh. Lana percaya mama sembuh kan?" Tanya mama Sera.

"Percaya omaa, mama kuat" ucap Lana
"Nahh, harus percaya yaa. Mama sembuh, kita berdoa aja yaa. Udah waktunya sholat Dzuhur, kamu sholat dulu yaa. Oma udah sholat tadi" ucap mama Sera.


DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang