"Dadah~" pamit Katha pada Gathan setelah ia naik dan memakai helmnya. Seperti biasa, gadis itu akan pulang-pergi bersama Miko karena Navi menitipkan adiknya pada Miko.
Gathan membalas lambaian tangan Kaltha dan ikut naik ke motornya. Setelah kepergian si jelita, ia mulai menyalakan mesin kendaraannya kemudian melaju meninggalkan area sekolah. Ya, meski mereka tak punya hubungan yang mengikat, tapi hari demi hari hubungan keduanya semakin erat. Dan sekarang kedekatan mereka sudah hampir tiga bulan. Dan selama itu, dua lelaki yang mengincar satu perempuan, masih berusaha mencuri perhatian Kaltha dengan cara yang sehat.
Disaat sedang santainya membawa motor, tiba-tiba ada yang menghalangi jalan lelaki itu. Ia berhenti tepat di depan sebuah mobil yang melintang entah tujuannya untuk apa. Gathan membuka helmnya, di sana keluarlah seorang lelaki berpakaian rapi dengan dasi dan jas serta sepatu yang mengkilap. Gathan tak tau dia siapa. Auranya seperti CEO perusahaan ternama dengan banyak karyawan yang takut padanya. Lelaki itu berhenti di depan mobilnya. Sementara Gathan masih menatap tak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Kamu Gathan 'kan?" tanya orang itu.
"Iya, saya Gathan," jawab Gathan masih tak mengerti.
"Turun," titahnya membuat kening Gathan berkerut. Dia siapa? Dan apa maunya?
Pemuda itu pun turun dari motornya kemudian berjalan mendekati si pria.
"Ada apa, ya?" tanya nya.
"Jauhi Kaltha," titah si pria dengan pandangan tajam luar biasa.
"Mas siapanya?" heran Gathan karena tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba seorang pria memintanya untuk menjauhi Kaltha.
"Kakaknya," jawab pria itu lugas.
"Ooh, tapi kenapa saya harus menjauhi Kaltha, Kak?" tanya Gathan lagi.
Pria itu menghela napas, tak paham lagi dengan orang di depannya ini. Kenapa ia tidak takut sama sekali. Padahal ia sudah mati-matian memasang wajah sangar.
"Kaltha masih SMA dia harus belajar, nggak boleh pacar-pacaran dulu," balas pria itu.
"Tapi kami nggak pacaran."
"Ya, bagus! Maka dari itu jauhi Kaltha. Saya nggak mau adik saya bergaul dengan kamu. Paham?" ujar si pria hendak berbalik karena merasa ia sudah mengatakan maksud hatinya.
"Gini aja deh," Gathan menghantikan langkah pria itu.
"Saya buat Kakak percaya sama saya. Saya janji nggak bakal buat pelajaran Kaltha keganggu. Dengan syarat, Kakak izinin saya dekat sama Kaltha," sambung Gathan.
Pria itu tersenyum tipis mendengar penawaran Gathan. Ternyata lelaki ini suka bernegosiasi, ya?
"Nggak akan," jawab lelaki itu kemudian masuk ke dalam mobil. Ia memutar kendarannya lalu pergi meninggalkan Gathan di sana.
Pemuda itu ternganga, wah, Gathan nggak pernah tau kalau Kakak Kaltha sekeren itu. Bahkan ia dengan sangat elegan meminta Gathan untuk menjauhi Kaltha. Dilihat dari penampilannya, Kakak Kaltha seperti orang yang royal. Seperti orang yang akan melakukan apa saja demi adiknya bahagia. Ya, setidaknya begitu menurut pandangan Gathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfiction"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020