Tok! Tok! Tok!
Bunyi ketukan dari luar menyadarkan Gathan dari mimpi indahnya. Sejenak ia terdiam untuk mendengar lagi bunyi ketukan itu nyata atau ia yang mengigau.
Tok! Tok! Tok!
Bunyi ketukan itu kembali terdengar, namun pemuda itu tidak berniat menghiraukan lebih lanjut dan kembali menutup wajahnya dengan selimut.Tok! Tok! Tok!
"Bang!" teriakan seseorang terdengar begitu nyata ditelinganya. Ia menurunkan selimut itu dari wajahnya untuk mendengar lagi panggilan itu. Loadingnya lama emang ni orang.Tok! Tok! Tok!
"Bang Gathan!" teriakan itu kembali menggema dari luar. Gathan penasaran dengan apa yang terjadi, ia beranjak dari tidurnya kemudian keluar untuk mengecek keadaan di luar sana.Ia membuka pintu dan mendapati Byan yang baru saja hendak mengetuk pintu kembali.
"Ngapain sih lo?!" tanya Gathan tak santai dengan wajah bangun tidurnya yang sangat ketara.
"Byan cuma mau curhat," jawab Byan takut-takut.
Gathan terdiam. Ni anak mau curhat aja sampai bikin heboh sekampung. Pusing Gathan.
"Tumben?" heran Gathan melihat gelagat Byan yang sedikit panik.
"Masuk dulu, deh, Byan bilang di dalam," ujarnya kemudian masuk ke apartemen Gathan.
Byan duduk di sofa ditemani dengan Gathan. Laki-laki itu menatap Byan yang masih enggan buka suara. Seolah tenggorokannya tercekat oleh sesuatu.
"Than, hari ini kamu ada kelas?" tanya seseorang yang baru saja masuk lalu tiba-tiba berhenti saat melihat kekasihnya tidak sendiri.
"Byan? Ngapain pagi-pagi?" heran Kaltha mengenali tamu Gathan.
"Mau curhat, tapi diem aja dari tadi," alih-alih Byan, malah Gathan yang menjawab.
"Apa? Kenapa, Yan?" tanya Katha penasaran.
"Ja-jadi gini...," Byan sedikit takut mengatakannya, ia menatap Gathan dan Kaltha bergantian.
"Apa?" tanya Kaltha gereget melihat Byan yang kebingungan.
"By-Byan..."
"Apaan? Buru, jangan bikin penasaran deh!"
Gathan tertawa melihat reaksi Kaltha. Tidak tau saja Gathan sudah menunggu Byan bicara hampir tiga puluh menit.
"Gini..."
"Gini gimana? Kaya ketakutan gitu. Habis buntingin anak orang lo?" tembak Kaltha tak santai.
"Bu-bukan... Dengerin dulu...," balas Byan kemudian mengambil napas dalam untuk mengatakan kegundahan hatinya. "Byan... dijodohin..." ujarnya pelan, sangat pelan namun masih bisa ditangkap keduanya.
"HAH?" teriak Gathan dan Kaltha bersamaan.
Mereka tak percaya, Byan yang baru memasuki umur dua puluh tahun dijodohkan? Bahkan anak itu masih suka gelendotan di ketiak Ibunya. Kenapa tiba-tiba dijodohkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfiction"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020