Gathan
Aku di perpus
Lagi duduk di kursimuKaltha tersenyum membaca pesan itu. Nama kontak Gathan sudah bukan lagi 'orang aneh', tapi berganti menjadi nama lelaki itu. Ya, mungkin salah satu penyebabnya adalah karena mereka sekarang menjalin hubungan.
Kaltha
Terus?Gathan
Kamu nggak ke sini?Kaltha mematikan ponsel kemudian bangkit dari duduknya. "Rin, gue duluan ya?" pamitnya pada Arin yang sedang bicara dengan sahabatnya.
"Mau ke mana? Ke kelas?" tanya Arin menatap Kaltha yang berdiri.
"Iya, duluan ya? Dah~" balas Kaltha kemudian pergi meninggalkan kantin yang cukup ramai.
Gadis itu sedikit berlari di korikor yang berisikan beberapa siswa maupun siswi berlalu-lalang. Setelah melewati beberapa kelas, gadis itu akhirnya sampai di perpustakaan.
Sebelum masuk, tentu saja ia harus membuka sepatu terlebih dahulu. Kemudian masuk dan langsung menuju kursi yang menjadi singasananya selama bersekolah di sini. Benar saja, Gathan ada di sana. Menjungkit-jungkit kursi sembari sekelilingnya. Dan tanpa babibu, gadis berambut panjang itu langsung duduk di sebelah Gathan.
"Ngapain sih?" tanya Kaltha tiba-tiba.
"Nggak apa-apa, pengen tau aja rasanya duduk di kursi punya kamu," balas Gathan sedikit terkekeh.
"Aneh!" serunya kemudian mengeluarkan ponsel.
Ia membuka aplikasi instagram, terdapat notifikasi dari beberapa orang yang menyukai postingannya. Semalam ia mengunggah hasil gambarnya ke instagram. Dan foto tersebut mendapat lebih dari seribu like. Kaltha tersenyum melihat lagi-lagi ia mendapat notifikasi berupa komentar yang berisi 'Gambarnya bagus! Bisa jadi seniman nih!'.
Seniman? Ia belum pernah berpikir apa tujuannya menggambar. Ia hanya suka melakukan itu tanpa alasan. Apa ia harus menentukan tujuannya menggambar sekarang?
"Than, cita-cita kamu apa?" tanya Kaltha kini beralih pada lelaki di sebelahnya.
"Aku? Hmm... nggak tau," balasnya membuat Kaltha mendengus kesal.
"Masa nggak tau sih?!" serunya tak percaya.
"Nggak tau. Kalau kamu apa?" Gathan balik bertanya."Hm... nggak tau juga," jawabnya terkekeh lucu.
"Yeu, sama aja!" seru pemuda itu sembari mengacak lembut puncak kepala Kaltha karena gemas.
"Aku pengen jadiin kegiatan menggambarku sebagai pekerjaan, Than," sambung Kaltha mulai serius.
"Jadi seniman dong?" tanya Gathan memastikan.
"Tapi nggak mau jadi seniman."
"Terus?"
Kaltha berpikir lagi untuk memikirkan pekerjaan apa yang masih membutuhkan gambar tapi bukan seniman.
"Animator?" tanya gadis itu meminta pendapat.
"Ide bagus!" setuju Gathan begitu saja. Iya, dia akan mendukung apapun pilihan Kaltha dalam urusan hidupnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfiction"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020