Seorang gadis berdiri tepat di depan pintu bercat coklat yang tertutup. Tangannya terangkat hendak mengetuk pintu yang ada di depannya.
Tok! Tok!
Bunyi ketukan dua kali membuat si penghuni ruangan bergegas membukakan pintu. Pintu terbuka dengan menampilkan seorang wanita paruh baya yang cantik. Si wanita paruh baya itu heran, siapa gerangan gadis yang mendatangi kediamannya ini.la pun bertanya, "Ada apa ya? Kamu siapa?"
tanya wanita itu."Boleh saya masuk, tante?" tanya si gadis
dengan senyum manisnya."Nggak, karena suster saya sedang tidak
ada," tolak wanita itu. Beliau adalah Gendis, wanita yang sangat di sayangi Gathan."Ya sudah, kalau begitu di sini saja," ucap
gadis itu lagi.Gendis memperhatikan gadis yang ada di hadapannya ini baik-baik, ia tak merasa kenal dengannya. Entah ia yang lupa, atau mereka memang belum pernah berjumpa sebelumnya.
"Tante, saya bawakan bunga lili kesukaan
tante," ujar gadis itu menyerahkan beberapa tangkai bunga Lili yang sempat ia beli sebelum ke sini."Terima kasih," jawab Gendis ramah, tapi masih tak mengurangi sedikit pun kebingungannya.
"Tante, perkenalkan, saya Audrey pacar Gathan," ujargadis itu dengan senyum yang semakin mengembang.
Gendis membelalak tak percaya? Pacar Gathan adalah Kaltha, kenapa gadis ini mengaku bahwa dia lah pacar anaknya? Apa ia sedang dipermainkan?
"Enggak, pacar Gathan itu Kaltha, bukan kamu," sanggah wanita itu sedikit meracau.
"Bukan, Tante, pacar Gathan itu Audrey, lalu Gathan selingkuh dengan Kaltha," sambung gadis itu terus mencoba meyakinkan Gendis bahwa dia lah kekasih Gathan yang sebenarnya.
"Enggak! Gathan mungkin kayak gitu! Pergi kamu!" racauan Gendis makin menjadi, bunga yang ada dalam genggamannya ia hempas begitu saja.
"Tante, percaya sama Audrey, pacar Gathan itu Audrey, Kaltha cuma orang ketiga. Audrey sakit hati, Tante!" semakin Gendis membantah, semakin keras pula Audrey meyakinkan bahwa ia kekasih Gathan.
Gendis berjalan mundur, Audrey terus masuk dan menekan ibu Gathan dengan perkataan-perkataan yang tidak ingin Gendis dengar. Seperti Gathan selingkuh, dan Kaltha adalah orang ketiga.
"Tante, Audrey mohon, Audrey ke sini mau minta bantuan Tante untuk membuat
Gathan balik lagi ke Audrey. Kaltha itu nggak sebaik yang Tante kira, dia jahat! Dia merebut Gathan dari Audrey, Tante!""Enggak! Keluar kamu! Keluar!" Gendis menutup telinganya rapat-rapat. Gadis keras kepala itu terus-terusan menghujaninya dengan perkataan-perkataan yang sangat ia takutkan.
"Audrey Cinta sama Gathan, Audrey cuma mau Gathan kembali ke Audrey. Semenjak dia selingkuh sama Kaltha, dia jahat, Tante. Dia mukul Audrey, bicara kasar sama Audrey! Itu karena Kaltha, Tante! Kaltha yang mempengaruhi Gathan!"
"Enggak mungkin! Keluar kamu! Saya nggak mau dengar apa-apa dari kamu! Anak saya mungkin kayak gitu!" racauan Gendis makin tak terkendali. Suster yang menjaga Gendis tengah pergi keluar untuk membelikannya bunga Lili yang baru, karena bunga Lili yang ia punya sudah layu. Tak disangka, saat ditinggal malah terjadi keributan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fiksi Penggemar"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020