Hari ini adalah hari spesial bagi Byan dan Anna. Ya, pernikahan mereka setelah sebulan menjalani pendekatan. Begitu cepat? Itulah yang dipikirkan sebagian orang yang mendengar kabar ini. Pernikahan yang mengusung konsep rooftop wedding ini tidak terlalu banyak mengundang tamu. Hanya beberapa rekan kerja Papa Byan dan Anna. Lalu teman-teman mereka, dan juga keluarga.
Ya, kira kira begitu penampakan dekorasi pernikahan mereka.
Akad sudah selesai dilaksanakan. Kini acara dilanjutkan dengan resepsi dengan Galang senagai mc bersama seorang perempuan yang bernama Pamela. Dia adalah sahabat dekat Anna dari sekolah dasar. Sudah telalu lama bersahabat hingga Pamela sedih karena teman sambatnya di malam minggu sudah tidak ada.
Delapan orang itu tengah duduk di meja mereka sembari bertukar cerita. Kaltha, Vanya, Sora dan Shafa sudah menjadi dekat semenjak pertemuan pertama mereka pada pernikahan Vanya dan Mada. Bahkan mereka sudah saling bertukar nomor ponsel dan membuat grup chat sendiri.
"Galang cocok ya sama mc perempuannya," celetuk Vanya di sela-sela ceritanya bersama teman-temannya.
"Godain biar jadian nggak sih?" timpal Biru yang ikut menyetujui ucapan Vanya bahwa Galang dan Pamela terlihat serasi.
"Asik, Galang udah nggak jomblo lagi," timpal Miko ikut meledeki temannya yang ada di depan sana.
Galang melirik temen-temannya sinis karena mereka menatapnya sembari tertawa geli. Tanpa ditanya apa yang mereka tertawakan, Galang akan langsung menjawab bahwa ia lah yang jadi bahan candaan mereka. Tapi ia juga tidak tau apa yang lucu dari berdiri di depan tamu undangan sembari membaca kertas rangkaian acara. Teman-temannya memang aneh. Terutawa Biru dan Miko. Sangat aneh.
"Selanjutnya, sesi dansa. Dimohon kepada pasangan pengantin untuk menuju ke lantai dansa," ujar Pamela yang kemudian langsung dilakukan oleh Byan dan Anna.
Dua manusia itu sudah berada di tengah. Di hadapan para tamu undangan, di bawah bentangan langit berbintang. Anna meletakkan tangannya di bahu Byan, lalu pemuda itu menaruh tangannya di pinggang Anna. Keduanya pun mulai berdansa dengan iringan piano dari salah satu teman kakak Byan. Liam namanya.
"Para tamu undangan jika ingin bergabung juga dipersilahkan," ujar Biru kemudian. Membuat beberapa pasangan langsung masuk ke lantai dansa. Tak terkecuali para pasangan muda teman Fabyan.
Tapi, mereka sebelum itu, beberapa di antara mereka mampir dulu ke stagenya Galang untuk menggoda. Ya, siapa lagi kalau bukan Biru dan Miko. Si usil dari gua hantu.
"Ehem, itu pasangan nge-mc nya nggak mau diajak dansa juga?" celetuk Biru sembari lalu menyusul Gathan dan Mada.
"Pulang-pulang bawa gandengan," timpal Miko dengan wajah menyebalkannya pula. Sementara Galang sudah bersiap ingin melempar dua manusia itu dengan mic di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfiction"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020