#Dating: Langkah Baru Untuk Perjalanan Baru

102 28 1
                                    

Ini adalah hari pertama Kaltha di rumah Kakaknya. Semalam saat ia sedang santai sambil teleponan dengan Gathan, Kakaknya datang menjemput. Untung saja Kaltha sudah membereskan baju serta beberapa barangnya tadi siang. Jadi telinganya tidak perlu panas mendengar omelan Navi.

Sejak pagi tadi Kakaknya sudah berangkat ke kantor. Kaltha yang bangun agak siang jadi tidak mengantar atau mempersiapkan sarapan untuk Navi. Namun laki-laki itu cukup mandiri. Ia pintar memasak juga mencuci pakaian sendiri. Bahkan saat  Kaltha bangun tidur tadi sarapannya sudah di meja makan dan cucian sudah terjemur di balkom kamar.

Setelah mengisi perutnya, Kaltha pun mandi. Tidak lupa menggosok gigi. Setelah mandi dan wangi, gadis Nadindra itu membereskan tempat tidurnya. Meski selama ini Navi tinggal sediri, unit milik lelaki ini bersih dan rapi. Entah karena terbiasa mandiri atau memang sifatnya yang pembersih. Tapi pada dasarnya lelaki ini memang tidak suka melihat sesuatu yang berantakan.

Setelah urusan kamarnya selesai, Kaltha menuju dapur dengan buku dan peralatan menulisnya. ia duduk di meja makan setelah menyeduh cokelat panas untuk temannya belajar. Karena sudah berjanji untuk masuk di kampus, fakultas dan jurusan yang sama dengan Gathan, gadis ini jadi belajar dua kali lebih giat dari biasanya. Bahkan tadi malam setelah menyusun barang-barangnya ia masih menyempatkan diri untuk membahas beberapa soal.

Di sela-sela menulis jawaban, ponsel Kaltha bergetar tanda ada pesan masuk. Segera gadis itu membuka untuk melihat isi pesan yang ia terima.

Gathan
Lagi ngapain?

Kaltha

GathanSemangat ya pejuang utbk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gathan
Semangat ya pejuang utbk!

Kaltha
Kamu juga tau!

Bunyi bel lantas membuat Kaltha meletakkan ponselnya dan berjalan mendekati pintu masuk. Sebelum membuka pintu, ia harus mengintip dulu dari lubang kecil yang sedikit lebih tinggi darinya itu. Begitulah pesan Navi. Meninggalkan adiknya sendiri di unit apartemen sedikit membuatnya takut hingga sebelum pergi bekerja tadi Navi meninggalkan beberapa aturan dan juga pesan selama Navi tidak ada.

Di luar itu berdiri seorang pemuda dengan tubuhnya yang tinggi. Cara khasnya berpakaian serta sepatu yang sangat ia kenali membuat Kaltha jadi menahan senyum setelah mengintip. Ia lantas membukakan pintu karena tau orang ini bukanlah pengganggu.

"Kaltha!!" serunya langsung memeluk Kaltha begitu melihat gadis itu muncul dari balik pintu.

"Woi, buset! Lo kenapa?!" histeris Kaltha karena laki-laki yang menjabat sebagai sepupu tunggalnya ini langsung memeluknya tanpa aba-aba.

"Nggak enak banget di rumah nggak ada lo!!" sambung lelaki itu merengek seperti bayi.

"Dih, gue baru sehari pergi aja lo segini kangennya?" tanya Kaltha tanpa membalas pelukan Miko.

Atelier✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang