Bunyi alarm dari ponsel membangunkan Kaltha dari tidur nyenyaknya. Gadis itu meraih ponselnya kemudian mematikan alarm yang selalu ia pasang sebelum tidur. Setelah bunyi yang sedikit menganggu telinga itu mati, Kaltha bangkit mendekati jendela yang masih tertutupi tirai. Ia membuka tirai serta jendela agar sinar matahari dapat masuk. Kaltha menguap kecil sembari merenggangkan otot-ototnya. Tadi malam ia mimpi indah, entah karena efek mendapat bunga atau apa, tapi bibirnya tak pernah berhenti tersenyum setelah sebuket bunga pemberian Gathan sampai di tangannya.
Setelah nyawanya terkumpul, gadis Nadindra itu langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia harus berangkat untuk grand opening butik yang selama beberapa minggu lalu sibuk ia kerjakan.
Tidak butuh waktu lama, gadis itu sudah siap dengan setelan jas dan rambut panjangnya yang tergerai. Setelah berdandan sedikit, Kaltha segera meraih tasnya lalu memakai sepatu. Supaya kelihatan berwibawa saja, siapa tahu ia diminta untuk berpidato. Sudah siap, ia keluar dari apartemennya dan langsung bertemu Gathan yang kebetulan juga sudah siap dengan outfitnya.
"Mau aku anter?" tanya Gathan ketika melihat Kaltha keluar dari unitnya.
"Mau jemput juga, emang?" balas Kaltha balik bertanya. Jujur saja, Gathan itu jarang sekali mengantar dan menjemput Kaltha bekerja. Karena keduanya memiliki kesibukan masing-masing dan juga punya kendaraan sendiri. Membuat Kaltha jadi lebih baik sendiri dari pada kekasihnya itu harus mondar-mandir.
"Sure," jawab Gathan membuat Kaltha langsung menyimpan kunci mobilnya ke dalam tas.
Gathan langsung meraih tangan Kaltha untuk ia genggam. Keduanya jalan beriringan dengan sesekali mengayunkan tangan. Pasti suasana hati keduanya sedang bagus. Bahkan senyum di bibir mereka tidak luntur sama sekali.
Singkatnya, pasangan itu sudah di dalam mobil. Bahkan sudah dalam perjalanan. Suasana tidak terlalu sunyi karena ada musik IU featuring G-Dragon berjudul Palette yang menemani mereka. Gathan itu bisa dibilang Uaena karena ia sangat menyukai suara bahkan akting IU. Bahkan ia rela begadang demi menonton full drama IU yang berjudul Hotel Del Luna. Ya, gimana nggak, orang IU nya cantik begitu. Mana ada yang nggak jatuh cinta dengan wanita berkelahiran 1993 ini. Termasuk Gathan walaupun tidak terlalu fanatik.
Karena pagi ini tidak terlalu macet, Kaltha sudah sampai di tempat tujuannya.
"Ini tempatnya?" tanya Gathan menilik bangunan di sebelah kanannya.
"Iyaa," jawab si jelita sembari membuka sabuk pengamannya.
"Nanti kamu pulang jam berapa?" tanya Gathan sebelum Kaltha benar-benar keluar.
"Siang paling juga udah pulang. Paling lama jam empat."
Gathan hanya mengangguk dan memperhatikan Kaltha yang sedang bersiap untuk keluar. Tepat sebelum Kaltha membuka pintu, Gathan menahan lengan Kaltha.
"Bayarannya mana?" tanya Gathan membuat Kaltha langsung menatap kekasihnya. Disangka go-c*r.
"Berapa?" tanya Kaltha kemudian mengeluarkan dompetnya.
"Sun di pipi," jawab pemuda itu yang langsung mendapat tabokan dari dompet Kaltha.
"Sakit, Tha."
"Suruh siapa nyebelin," ujar Kaltha sarkas kemudian keluar dari mobil Gathan. Lelaki itu hanya terkekeh kecil, memang susah skinship dengan Kaltha. Hanya sesekali itu pun kalau Kaltha yang bergerak duluan. Kalau tidak, ya tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfic"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020