Ekonomi, pelajaran yang membuat mata Kaltha sayup-sayup hampir menutup. Di tambah dengan guru pengajar yang menjelaskan selayaknya mendongeng. Sangat pelan seolah takut mengganggu bayi tidur. Bukan hanya Kaltha sebenarnya, hampir seisi kelas menumpu dagu karena mengantuk dengan penjelasan guru yang sudah berkepala lima itu.
Drt! Drt!
Bunyi getaran berasal dari laci meja Kaltha. Dimana ponselnya sedang berdiam diri bersama tumpukan buku buku Kaltha yang menganggur. Gadis itu meraba lacinya, mencari kebedaan ponsel yang sedikit nyelip diantara buku tulis dan buku paket.Ia lihat, ada notifikasi pesan dari kontak bernama 'orang kuker'. Dengan malas, gadis Nadindra itu membukanya.
Orang kuker
Cie yang ngantuk dengerin penjelasam Bu AnggunKaltha mengerut, tahu dari mana dia? Kaltha melirik ke pintu untuk melihat apa orang itu modus mondar mandir di depan kelasnya lagi.
Beberapa menit menunggu, orang yang mengiminya pesan pun lewat. Membuat Kaltha jadi geleng kepala melihat tingkah manusia yang satu itu.
Dia-Gathan yang sedang freeclass lagi lagi modus mondar mandir di depan kelas Kaltha hanya untuk tersenyum dan melambaikan tangan pada gadis itu.
Orang kuker
Biar nggak ngantuk, main lamar lamaran yukKaltha yang membaca itu mengerut. Lamar lamaran? Maksudnya?!
Orang kuker
Typo, maksudnya ramal, hehe :)
Tapi kalau mau aku lamar, boleh kok. Lima tahun lagi ya"Apaan sih, anjir" gumam Kaltha membaca pesan yang dikirim Gathan.
"Kenapa?" tanya Arin, teman sebangku Kaltha.
"Hah? Nggak apa apa" balas Kaltha kembali menyimpam ponselnya ke dalam laci.
Arin tak menghiraukan Kaltha lagi, ia kembali fokus memperhatikan Bu Anggun yang masih menerangkan.
Drt! Drt!
Ponsel Kaltha kembali bergetar, membuat Kaltha kembali melihat isi pesan dari orang yang sama.Orang kuker
Mau aku ramal nggak?'Nggak' jawab Kaltha dalam hati, tapi tidak mengetikkan kata kata itu untuk membalas Gathan. Setiap hari, Gathan selalu mengiriminya pesan. Walau tak satu pesan pun yang Kaltha balas, tapi lelaki itu tetap mengirimnya. Karna Gathan tau, Katha pasti membacanya.
Orang kuker
Aku ramal, tadi kamu jawab nggak untuk pertanyaankuKaltha mendengus, kapan kelarnya sih ni orang gangguin dia mulu. Capek sendiri Kaltha. Kalau ngomong nggak pake berhenti, cengar cengir terus. Kaltha yang ngeliat aja capek, masa dia nggak sih.
Orang kuker
Ini aku ramal beneran.
Lima tahun lagi, waktu aku tanya will you marry me dengan yakin kamu bakal jawab yes i willKaltha
Ini bukan tahun 90an!Orang kuker
Ya memang. Ini kan udah 2015. Kamu nggak lupa ganti kalender kan, Tha?"Ini orang pasti doyan ngelawan orang tua. Ada aja jawabannya" ujar Kaltha jengah sendiri. Membuat Arin yang tadi tengah mencatat jadi menoleh.
"Kenapa sih, Tha? Dari tadi misuh mulu?" tanya gadis itu.
"Biasa, sms mama minta pulsa" jawab Kaltha kemudian menyimpan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfiction"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020