Gathan
Pulang jam berapa, Tha?Kaltha
Harusnya sih jam tiga udahGathan
Pulang kamu kerja kita nonton, yaKaltha
Mau nonton apa?Gathan
KembaranmuKaltha
Siapa kembaranku?Gathan
MileaKaltha tertawa membacanya. Bukannya Gathan ya yang punya kembaran di sana? Itu loh, yang memerankan tokoh Dilan. Banyak yang bilang kalau Gathan memang sedikit mirip dengan Iqbal Ramadhan. Tapi menurut Kaltha, Gathan lebih tampan dari Dilannya Milea. Ya, namanya juga cinta.
"Tha, Tha, lo udah nonton Milea?" tanya Ditto yang tiba-tiba datang dari arah belakang.
"Nggak usah ngagetin, anjir!" seru Kaltha sembari memukul bahu rekannya
"Sorry," ucapnya malah cengengesan.
"Belum, nanti sore mau nonton bareng Gathan," jawab kaltha dengan jari yang sibuk membalas pesan kekasihnya.
"Ikut dong!" pintanya dengan mata berbinar.
"Nggak," tolak Kaltha mentah-mentah.
"Yah, Tha, lo nggak kasian gue nonton sendiri nggak ada temennya?" Ditto mempout bibirnya, berharap dengan begitu Kaltha mengizinkannya untuk ikut.
"Terus, lo lebih mending jadi obat nyamuk dari pada nonton sendiri?" Kaltha menatap rekannya itu dengan pandangan tak percaya. Kalau Kaltha, lebih baik dia nonton sendiri dari pada harus jadi obat nyamuk.
"Kalau gue sih iya, nonton sendiri itu bikin insecure tau, Tha. Keliatan banget jomblonya" laki-laki itu masih terus membujuk. Ia juga menduduki kursi Vanya yang tepat ada di sebelah Kaltha. Dan kebetulan, si pemilik kursi sedang tidak ada di tempatnya
"Makanya cari pacar, Ditto. Sering gaul bareng cewek masa nggak ada satu pun yang nyantol?" heran Kaltha, kini ia sibuk dengan komputer di depan mata.
"Nggak ada, gue maunya sama Leony, gimana dong?"
"Anjir, udah nikah Ditto. Lagi hamil delapan bulan, gila lo ya?!"
"Iya, dia pandangan pertama gue waktu masuk company ini. Sampai sekarang belum move on," serunya malah menangis. Duh, ini anak emang kerjaannya kalau nggak ghibah, ya bikin malu.
"Kalau Aira gimana? Bukannya dia suka sama lo?" tanya Kaltha sedikit menyinggung salah satu teman setimnya yang diam-diam sering memberi perhatian pada Ditto.
"Dia kan baik ke semua orang, Tha. Ntar gue udah baper, ternyata dia biasa aja."
"Duh, To, gue cewek. Gue ngerti lah perasaan sesama cewek itu kaya apa. Dia suka sama lo, udah deketin aja sih," mata Kaltha benar-benar tak beralih dari komputernya, ia terlalu fokus mengerjakan tugas yang baru saja diberikan atasannya.
"Caranya?"
Kaltha berbalik menghadap Ditto, "ajak nonton Milea."
"Kalau dia nggak mau?"
"Ya, itu sih derita lo."
"Ah, kalthaaa!!"
"Kerja jangan sambil ghibah pak, buk, sana balik lo, To!" si pemilik kursi datang dan mengacaukan acara curcol siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfic"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020