Bunyi alarm membangunkan Kaltha dari tidur nyenyaknya. Gadis bersurai panjang itu lantas bangun dengan tak lupa mematikan alarm dari ponselnya. Lalu setelahnya, ia masuk ke kamar mandi untuk menpersiapkan diri.
Beberapa menit bersiap, akhirnya ia selesai dengan setelan kemeja putih dengan lengan yang ia gulung sampai siku, ankle pants, dan flat shoes kesayangannya. Gadis itu juga meraih tote bagnya dan mulai berjalan keluar unit. Biasanya, Kaltha memang tidak sarapan pagi di rumah. Ketika sampai di kantor, ia akan mengajak Vanya untuk makan di kantin.
Kaltha berjalan menuju lift, bertepatan dengan itu pintu lift juga terbuka. Menampilkan Gathan yang baru sampai dengan pakaian rapinya. Pasti ia juga ingin berangkat ke kampus.
"Mau ke mana?" tanya Kaltha begitu kekasihnya keluar.
"Mau ke kamu, tapi ternyata udah keluar," jawab Gathan membuat Kaltha tertawa.
"Kamu mau berangkat kerja?" Gathan menekan tombol pada sisi kanan lift.
"Iyaa," jawab Kaltha.
"Sendiri? Mau aku anterin?" keduanya masuk bersama kemudian menekan tombol angka pada dinding lift.
"Sendiri aja, eh, semalam kamu nggak disamperin Kak Navi, 'kan?" tanya Kaltha khawatir Kakaknya malah mendatangi kekasihnya dan berkata yang tidak-tidak.
"Nggak ada tuh, kenapa?" heran si pemuda.
"Nggak, takutnya dia nyamperin kamu terus ngomel-ngomel."
Gathan tertawa mendengarnya, "Nggak kok," setidaksukanya Navi dengan Gathan, lelaki itu tidak pernah membalas untuk tidak menyukai Kakak Kaltha. Karena Gathan tau, sesayang apa Navi dengan adiknya.
Pintu lift terbuka. Keduanya langsung menuju basement.
"Aku pergi ya, Than. Kamu hati-hati," pamit Kaltha masuk ke mobilnya.
"Iya, kamu juga hati-hati," Gathan membalas dengan tak lupa melambai pada mobil kekasihnya.
Setelah mobil Kaltha pergi, Gathan menuju kendaraan beroda duanya. Menaiki motor dan bersiap memakai helm. Namun seketika, pergerakan tangannya berhenti kala melihat seseorang yang dikenalnya berjalan mendekat. Rambutnya yang berubah jadi pirang, bibir merah muda dan kemeja flanelnya.
Gathan menghela napas, ia lantas memakai helm tak mempedulikan dia yang berdiri di depan sepeda motornya.
"Tunggu!" serunya saat Gathan hendak menstarter motor.
Gathan tak menjawab, ia hanya menatap si gadis yang seolah memohon pada dirinya.
"Let's talk," bujuknya tapi Gathan tak menghiraukan dan mulai menyalakan motor.
"Just 30 minutes! Please..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfiction"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020