Kaltha keluar kamarnya setelah mandi dan bersiap berangkat ke kantor. Telinganya menangkap bunyi bel dari luar. Gadis itu menghampiri pintu dan membuka untuk melihat siapa tamu yang datang pagi-pagi begini. Di sana terlihatlah Miko yang rapi dengan setelan kaus putih yang dibalut kemeja flanel serta celana jeans yang membuatnya seperti boyfriend material. Namun sayang, sampai sekarang gelar jomblo senior itu tidak turun dari dirinya. Bukannya tidak ada yang mau, tapi dianya saja yang terlalu pilih-pilih. Masa pengennya pacaran sama Vanesha Prescilla. Banyak saingan dong.
"Ngapain lo ke sini?" tanya Kaltha menatap sepupunya itu.
"Mau main ke unit Gathan. Tapi mau liat apart lo dulu," jawab pemuda itu langsung masuk saja ke dalam unit Kaltha.
"Sama geng-gengan lo itu?" tanya Kaltha lagi sembari merapikan rambut panjangnya.
"Yoi," jawabnya kemudian mengambil selembar roti yang ada di atas meja.
"Emang ada acara apa? " ujarnya lalu ikut mengambil roti.
"Nggak ada acara apa-apa, ya cuma main aja. Emang nggak boleh?"
"Boleh..." balas Kaltha sembari berjalan menuju meja untuk melihat kalender. Di sana ia lihat tanggal hari ini dilingkari dengan merah. Membuat pergerakan mengunyahnya jadi berhenti.
"Ko," panggil Kaltha masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.
"Apa?" tanya Miko mengambil selembar roti lagi.
"Hari ini tanggal 18 september," sambung gadis itu.
"Ya, terus?" si pemuda masih belum paham maksudnya
"Tanggal kepergian Aqsal."
Unit Gathan sudah diisi oleh Mada, Biru dan Miko. Empat orang lelaki itu tengah santai bermain play station milik tuan rumah. Hari ini akhirnya sahabat itu berkumpul di tempat yang biasa mereka jadikan tempat berkumpul. Sebenarnya ini juga belum formasi lengkap. Masih ada dua bocah lagi yang entah ke mana perginya. Padahal di grup chat mereka sudah sepakat, siapapun yang ada kelas pagi harus segera ke unit Gathan setelah kelas selesai. Tidak ada mampir-mampir lagi. Karna ya mau bagaimana? Mada tengah sibuk-sibuknya mengurus pernikahan dirinya yang hanya tinggal hitungan minggu. Maka dari itu, sebelum hari penting itu terlaksana, Mada memutuskan untuk berkumpul dengan teman-temannya. Karena setelah pernikahannya berlangsung, ia akan langsung pergi liburan, atau biasa disebut dengan honeymoon.
"Mana nih si kembar?" tanya Mada sambil melihat jam tangannya.
"Tau. Belum beres kelas kali," balas Miko dengan tangan sibuk dengan stick ps.
Mada berdecak. Padahal ia tak memiliki banyak waktu, karena ia juga punya urusan. Kalau seperti ini bisa-bisa ia harus pulang lebih awal tanpa sempat bertemu dengan dua anak itik yang selalu nempel ke mana mereka pergi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atelier✔
Fanfiction"Ini bukan hanya tentang cinta dan kita. Ini juga tentang bertahan dari sebuah gangguan mental" ©sshyena, 2020