Prak!
Pistol yang dipegang Opsir Pieter terpental, melayang kemudian berbenturan dengan dinding. Petugas polisi itu tidak menyangka jika pria itu akan melakukan perlawanan. Pistol di tangan ditendang dari arah yang tak dinyana. Opsir Pieter tidak memiliki waktu untuk mengelak. Dia terkaget-kaget.
"Sial!"
Mata Opsir Pieter menatap orang yang dikejarnya. Pria bertelanjang dada itu memasang kuda-kuda. Bersiap untuk melawan.
"Oh, kau mengajakku berduel."
Opsir Pieter memasang kuda-kuda. Petugas polisi itu menunggu lawannya untuk menyerang.
"Ayo, kau duluan yang menyerang."
Pria di hadapan Opsir Pieter hanya berdiri. Mengulur waktu. Dia tidak memiliki nyali untuk menyerang duluan. Dia masih berpikir berkali-kali untuk melakukan perlawanan. Matanya melirik sebilah pedang yang menggantung di pinggang petugas polisi itu.
"Ciaat!"
Ternyata dari arah belakang ada yang menerjang. Dug! Opsir Pieter terjungkal.
Kesempatan itu tidak disia-siakan. Pedang yang menggantung dipinggang diambil oleh salah seorang dari pria bertelanjang dada itu. Opsir Pieter tidak sempat bangkit berdiri. Dia tertawan.
"Hehehe ... kau tidak bisa melawan lagi."
Opsir Pieter merasa kesal dengan situasi yang dihadapinya. Dia dipermalukan oleh 2 orang yang seharusnya menjadi buruannya. Dia merasa seperti seorang pemburu yang tidak berdaya menghadapi 2 anjing liar yang menyergapnya.
"Kalian mau apa? Membunuhku?"
"Oh, terlalu mudah untuk membunuhmu, bangsat!"
"Lantas mau apa?"
Dua pria berkulit kecokelatan itu saling tatap. Sebilah pedang masih diarahkan pada Opsir Pieter yang masih terbaring, tidak boleh bergerak.
"Hei, kenapa kalian diam?"
"Sssttt, jangan banyak bacot!"
"Kalian memang penakut. Kulihat keringat dingin membasahi tanganmu. Kau tidak berbakat untuk membunuh."
"Diam!"
Opsir Pieter tidak mempan digertak. Dia malah balik bertanya, "Hei, tadi kalian memperebutkan apa?"
"Apa? Kami tidak memperebutkan apa-apa."
"Aneh, lalu kenapa kalian tadi malah lari ketika aku tanyai."
"Ah, kau tidak perlu tahu."
"Kutebak ... kalian kalah judi?"
"Sok tahu!"
"Atau, kalian mencuri tetapi ... pembagian hasilnya tidak adil. Makanya kalian bertengkar di tengah pasar?"
![](https://img.wattpad.com/cover/260070739-288-k905516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Pembongkar Makam
Mystery / ThrillerOrang-orang sudah berkumpul dalam waktu singkat. Mereka penasaran dengan apa yang akan dikatakan si pembawa berita. "Ki Lurah ... makam ... makam ...." "Makam apa?" "Makam ...almarhum ... Raden ... Wiguna ...." "Ada apa dengan makam ayahku?" "Heehhh...