Opsir Pieter mengumpulkan beberapa anak buahnya untuk memberikan perintah. Dia berdiri di halaman kantor sambil menunggu kuda tunggangannya datang.
"Kau dan kau, ikut denganku. Yang lain, tetap di markas. Catat setiap laporan tentang pembongkaran makam."
"Siap, Tuan."
"Kalau ada kasus lain, kita tunda saja. Aku lebih tertarik untuk fokus pada kasus pembongkaran makam."
Opsir Pieter memperhatikan puluhan polisi berbaju biru dongker itu kemudian memberikan perintah yang jelas. Dia tidak ingin energinya habis terkuras oleh laporan-laporan remeh temeh lagi.
"Hingga saat ini, sudah ada 10 laporan tentang pembongkaran makam. Awalnya, kita tidak memprioritaskan kasus ini. Saya sendiri menganggap ini hanya kerjaan orang iseng."
Opsir Pieter menahan nafas panjang. Kemudian memasang mimik wajah serius.
"Tapi, jika ada 10 laporan warga, itu tidak bisa dianggap keisengan."
Kuda yang akan menjadi tunggangan perwira polisi itu sudah tiba. Dia langsung naik ke atas pelana.
"Kalian mengerti?"
"Mengerti!" Suara jawaban yang serempak terdengar keras.
Opsir Pieter memberi tanda pada si kuda untuk berjalan. Si kuda pun hanya berjalan pelan.
"Menurut kalian, siapa kira-kira pelaku pembongkaran makam itu?"
"Ah, paling orang yang masih memelihara ilmu hitam, Tuan."
"Saya juga berpikir begitu, untuk pesugihan."
"Maksud kalian?"
Opsir Pieter berbincang santai saja dengan 2 pengawalnya. Dia menyusuri jalanan Ibu Kota sembari menikmati cuaca pagi dan tidak bermaksud untuk terburu-buru ke tempat tujuan.
"Itu sudah lama ada, Tuan."
"Coba terangkan padaku, apa itu pesugihan?"
"Setahu saya, orang biasa membongkar makam untuk diambil tali pocong atau kain kafannya sebagai syarat dalam menimba ilmu hitam."
"Atau mencari kekayaan, Tuan."
"Syarat? Syarat bagaimana?"
"Eeee ... kalau orang ingin kaya dengan cara cepat, biasanya mereka datang ke tempat keramat, kemudian mengadakan ritual-ritual."
"Maksud kalian ... bersekutu dengan setan?"
Orang-orang yang sedang lalu-lalang di pinggir jalan pun menoleh ke arah Opsir Pieter. Mereka penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Pembongkar Makam
Mystère / ThrillerOrang-orang sudah berkumpul dalam waktu singkat. Mereka penasaran dengan apa yang akan dikatakan si pembawa berita. "Ki Lurah ... makam ... makam ...." "Makam apa?" "Makam ...almarhum ... Raden ... Wiguna ...." "Ada apa dengan makam ayahku?" "Heehhh...