"Tahan tembakan!"
Opsir Pieter memberikan aba-aba pada anakbuahnya. Sekitar 20 polisi yang mencari sosok bayangan itu kini sudah berkumpul tepat di depan buruan mereka. Tidak jauh dari pinggir kanal, sosok bayangan itu tegak berdiri.
Dia menantang para polisi.
Begitu pikir para petugas berseragam itu. Meskipun moncong senjata semuanya tertuju sosok itu, dia tidak beranjak pergi dari tempatnya berdiri.
"Hei, apa maumu?" Opsir Pieter bertanya dengan berteriak.
"Hahaha ... Kupikir kau sudah tahu apa mauku."
"Sungguh, tidak jelas apa maumu. Kau hanya menginginkan Sang Ketua mati?"
"Itu hanya salah satunya."
"Ya, kukira keinginanmu bukan hanya tentang kematian Ketua? Betulkan, ternyata."
"... Kalian menghalangi jalanku. Padahal, Sang Ketua sebetulnya tidak harus mati kalau kejadian di pinggir kanal tidak kalian redam."
"Kau balas dendam? Untuk apa?"
"Untuk apa? Katamu _untuk apa_ ... Hei kami adalah pemilik tanah Jawa ini! Kalian hanya pendatang!"
"Kau ingin kami pergi dari Batavia?"
"Jelas."
"Kalau kami tidak mau pergi?"
"Hahaha ... Nasib kalian akan sama seperti Sang Ketua ...."
Opsir Pieter berpikir keras sambil terus menggali informasi dari orang itu. Langit malam yang gelap dan wajah sosok itu yang bertopeng menyulitkan para polisi menggali identitas orang itu. Logat bicaranya pun sulit dikenali karena tersamarkan oleh topeng yang dikenakannya, apalagi warna kulitnya.
Dia pintar, bicara padaku dari seberang kanal. Air kanal ini sebagai perlindungan diri baginya.
"Tuan, kau tidak usah berpikir keras untuk menyergapku."
Gila, dia bisa membaca pikiranku. Pikir Opsir Pieter.
"Karena percuma saja kau menangkapku kemudian menghukumku ... di luar sana masih banyak penggantiku."
"Kau mewakili kelompok mana?"
"Kelompok?"
Opsir Pieter menunggu jawaban.
"Aku tidak mewakili kelompok mana pun ... aku hanya rakyat jelata ... sama dengan yang lainnya ... Hahahaha ...."
Bayangan itu pergi menghilang ditelan kegelapan malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/260070739-288-k905516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Panca dan Pembongkar Makam
Misteri / ThrillerOrang-orang sudah berkumpul dalam waktu singkat. Mereka penasaran dengan apa yang akan dikatakan si pembawa berita. "Ki Lurah ... makam ... makam ...." "Makam apa?" "Makam ...almarhum ... Raden ... Wiguna ...." "Ada apa dengan makam ayahku?" "Heehhh...