60. Adu Mulut

470 62 16
                                    

ANNYEONG! PAGI, SIANG,
SORE, MALAM, ATAU MENJELANG
KIAMAT. DIMANA PUN SOBAT
SAUDARA SEMUA MEMBACA
PART YANG BAKAL BERAT INI!

PART SEBELUMNYA, PASTI KALIAN
UDAH BISA BELUM NGERASAIN
SIAPA NANTI IMPOSTOR DI ENDING?

YANG OTAKNYA ENCER PASTI TAU DEH NANTINYA! YANG GAK TAU, FIX SIH ELU KEBANYAKAN NYARI SUGER DEDI.

~ HAPPY READING! ~

***

"Apa pun yang terjadi, pertahankan cintamu! Jangan biarkan rasa cinta yang kamu bangun dengan susah payah runtuh begitu saja,"

***

HUKUMAN skors lagi dan lagi. Wisnu sudah menganggap hukuman itu sebagai sebuah anugerah. Karena melakukan kekerasan ke orang lain, ia mendapatkan hukuman skors selama dua hari.

Wisnu tak peduli. Ia akan menjalani hari liburnya yang panjang dengan penuh suka cita. Semoga sekolahnya tidak berbohong seperti di dunia nyata.

Libur dua minggu, ujung-ujungnya dua tahun.

"Bangga amat dah lo Bos mentang-mentang di skors," ujar Arya iri.

"Lah, lo mau juga?" tanya Adam sambil memakan kacangnya.

Mereka kini sedang berada di markas Xeagle. Hanya tersisa anggota inti angkatan pertama saja yang berada di markas, sisanya sudah pergi karena sudah menjelang maghrib.

"Mau lah! Lumayan libur dua hari," ujar Arya yang di balas jitakan oleh Kinos.

"Enak dari mananya! Nama lo itu noh udah full di daftar hitam BK!" ucap Kinos.

"Ya gak papa lah!"

"Stres lo! Mana ada gak papa kayak gituan?! Kena D.O kayak Nenek Lampir itu mampus!" celetuk Adam.

Wisnu tak memiliki minat untuk ikut menimbrung bersama tiga temannya lainnya. Ia memilih sendiri di depan teras markas di temani segelas kopi hitam yang masih hangat.

Omong-omong tentang Nasya, Wisnu cukup senang akhirnya Nenek Lampir itu di tendang dari Bina Dharma. Itu akan menjamin setidaknya berkurang satu orang yang mengganggu Jessie sekarang.

Sial! Kenapa harus memikirkan Jessie lagi, sih?! Bisa mati muda lama-lama Wisnu nantinya.

"Ngapain lo disini?"

Wisnu menoleh ke samping dan mendapati Fatih sedang duduk juga di sampingnya. Cowok itu sedang mengisap rokoknya sambil memainkan ponselnya.

"Ngapain lo disini juga? Sono masuk, bentar lagi mau malem. Banyak nyamuk," ujar Wisnu mengusir halus kehadiran Fatih. Ia sedang ingin sendiri.

"Lo gak mikirin Jessie?"

Wisnu agak terkejut mendengar pernyataan frontal yang tiba-tiba dari Fatih. Ia bingung harus merespon apa sekarang.

"Apa lo gak nyesel, setelah banyak hal yang lo lakuin ke dia?" lanjut Fatih sambil menatap Wisnu datar.

Wisnu mengerjapkan matanya berkali-kali. "E-enggak. Gue gak mikirin dia kok," elaknya.

Unforgettable Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang