TERIMA KASIH BUAT YANG
SUDAH SETIA MENUNGGU!!JANGAN LUPA VOTE DAN
KOMENNYA KAKAK!~ HAPPY READING! ~
***
"Setitik kesalahan dapat
menghapus semua kebaikannya
yang terdahulu,"***
JESSIE menatap Agam yang masih terbaring di ranjang rumah sakit dengan bosan. Tiga hari sudah Agam tertidur koma.
"Gam, lo punya followers lagi nih di Instagram," ucap Jessie seraya membuka akun Instagram Agam yang kini sudah lima puluh lebih.
"Bangun dong, Gam. Gue nggak punya temen nih," pinta Jessie. Air matanya menetes deras membasahi tangan Agam yang pucat.
Jessie beberapa kali mengguncangkan tubuh Agam. Entahlah, Agam tak bergeming. Ia hanya takut jika Agam akan pergi meninggalkannya. Dia sudah cukup kehilangan ayahnya dan tak dapat melihat wajahnya karena waktu itu, ayahnya meninggal akibat Leukimia yang beliau idap beberapa tahun sebelum kelahirannya.
"Gam, lo tau nggak? Kalau lo bangun dari koma lo, gue janji beliin lo lima dus indomi goreng," Jessie menghapus jejak air matanya dan mengambil tisu untuk menghilangkan tetesan air matanya di tangan Agam.
"Gue juga bakal cariin lo gebetan lagi setelah lo nggak bisa move on dari Kak Nasya. Gue janji, Gam."
"Hmmm..."
Jessie membulatkan matanya. Agam yang sedang koma berdeham? Yang benar saja?! Apakah dia sudah bangun?
"Suprise!" Tiba-tiba, Laura muncul dari bawah ranjang Agam. Sedangkan, Agam membuka matanya dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang dengan senyum manisnya.
"Agam udah bangun, Jessie. Sekitar jam sepuluh tadi," kata Laura seraya mengelus kepala Agam.
"Lo janji kan beliin gue indomi goreng lima dus, plus yang katanya lo bakal bantuin gue cari pasangan lagi?" Tagih Agam seraya menatap Jessie penuh harap.
Mau tak mau, Jessie mengganguk. Walaupun, dia jujur semua tabungannya ia sudah gunakan untuk membeli novel-novel keluaran terbaru di toko buku kemarin.
******
JESSIE memantapkan langkahnya memasuki kelasnya. Sudah ada Dinda dan Disa yang sedari tadi menunggu kehadiran Jessie.
"Selamat pagi!"
"Jes, ada orang yang nyariin lo di kantin. Kalau lo nggak dateng, dia bakal telan lo hidup-hidup," ucap Disa dengan nada mengancam.
Jessie menghembuskan napas kasar dan melirik Disa dan Dinda bergantian. "Pasti si Wisnu," tebaknya diikuti anggukan dari Dinda dan Disa.
Jessie diikuti Disa dan Dinda dari belakang segera menuju kantin menemui Wisnu. Kedua tungkainya melemas ketika semakin mendekati kantin.
Di depan kantin yang masih sepi, Jessie sudah dapat melihat Wisnu bersama Adam dan Kinos. Ia sudah hafal wajah orang-orang menyebalkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Memories [END]
Teen FictionEND (TAMAT) PART MASIH LENGKAP ~~~ Jessie Adeline Farasya. Agak tomboi, tapi bisa feminim berhubung langsung dengan keadaan moodnya. Gadis biasa yang harus menerima sebuah konflik percintaan yang rumit dalam hidupnya setelah terlibat sebuah kecelak...