74. Setiap Detiknya

621 59 5
                                    

PADA MINTA NANTI ENDINGNYA
JESSIE SAMA DAPIT AJA. SERIUS
NIH? GAK KASIAN SAMA WISNU?
JAHAT NIH MASA PILIH KASIH :"

KALAU KALIAN LUPA AJA SIH
DAPIT KENA KANKER KALAU LUPA
HEHEHE :) TAU KAN? GAK MUNGKIN
KALIAN PADA AMNESIA.

BUT, AKU GATAU MAU BIKIN
ENDINGNYA KAYAK GIMANA.
BERHUBUNG MOODNYA NANTI
PAS NULIS MAU DI APAIN.

~ HAPPY READING! ~

***

"Orang jahat adalah orang baik
yang terluka atas masa lalunya,"

***

JESSIE terpaku memegang bahu Wisnu yang agak bergetar. Ia mengerjapkan matanya berulang kali, berusaha sadar apa yang baru saja terjadi di hadapannya.

Wisnu sedang memeluknya. Gadis itu dapat merasakan darah mengalir dari balik punggung Wisnu. Ia masih terdiam, tak tahu harus melakukan apa. Menatap sekeliling, di mana orang-orang menatapnya dengan tatapan tak percaya atas kejadian yang terjadi barusan.

"Wisnu? Tadi suara apa?" tanya Jessie.

"Uhuk! Uhuk!" Wisnu memuntahkan darah karena pendarahan hebat yang terjadi di dalam tubuhnya. Jessie sontak melotot seraya memegang tubuh Wisnu agar tidak tumbang.

"Wi-wisnu? Kamu gak papa kan?" Jessie terlihat panik. Pikirannya mulai berkecamuk tentang suara tembakan tersebut. Ia dapat melihat punggung Wisnu yang memang terdapat bekas tembakan mengeluarkan banyak cairan kental berwarna merah.

"A-aku gak papa," jawab Wisnu sambil menarik seulas senyum di bibirnya yang basah karena darah.

"WISNU! WOY, PANGGIL AMBULANS KESINI SEKARANG JUGA!!" teriak Adam yang sudah menangis tersedu-sedu.

"Shit, padahal gue mau tembak ceweknya," ucap Radit sambil berdecih pelan. Cowok itu memasukkan kembali pistolnya ke dalam saku celananya dan memilih pergi meninggalkan tempat tersebut bersama pasukannya.

"TAHAN DIA! JANGAN BIARIN RADIT PERGI LAGI!" titah Wisnu dengan suara menggelegar. Semua anggota Xeagle langsung berlari menahan Radit untuk pergi walau kembali bertarung melawan anggota Marcapolis yang mempertahankan keselamatan ketuanya.

"Wisnu! Gue mohon bertahan sebentar lagi..." lirih Arya.

"Apaan kalian semua coba nangis-nangis begini? Gue nggak kenapa-kenapa, goblok!" Wisnu tertawa keras. Cowok itu menutupi luka yang amat luar biasa dalam raganya sekarang.

"Iya, Wisnu beneran gak kenapa-kenapa tau. Tapi, tadi itu suara apa?" tanya Jessie yang masih belum sadar seratus persen kalau lelaki yang ia sayang di hadapannya baru saja tertembak.

"Tadi suara tembakan aja. Ke udara kok, gak ada yang ketembak sama sekali," jawab Wisnu, berbohong.

Jessie mengangguk mengerti. "Ya udah, yuk kita masuk ke dalem markas. Aku mau obatin luka kamu,"

"Jes!" sentak Adam yang membuat Jessie terkejut.

"Kenapa, kak?"

"Wisnu baru a-aja ke-ketembak, Jes..."

Jessie terkekeh pelan. "Apaan sih, kak? Gak lihat ini kita lagi pelukan lucu begini? Orang Wisnu tadi aja gak papa kok katanya. Iya kan?"

Unforgettable Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang