SEPERTI BIASA UPDATE SESUAI
JADWAL GUYS! SEMOGA PART
KALI INI KALIAN BISA RASAKAN
FEEL-NYA DEH, AAMIIN...OH IYA GUYS, TOLONG JAWAB PERTANYAAN INI YA, JANGAN SIDERS! KALIAN TAHU CERITA UNFORGETTABLE
MEMORIES ITU DARI MANA SIH? BANTU AKU BUAT RISET 🤧✨~ HAPPY READING! ~
***
"Jadilah dirimu sendiri. Karena hasratmu ingin menjadi orang lain hanya membuatmu semakin jatuh insecure,"
***
ENTAH apa yang ada di pikiran para tukang gosip sekolahnya waktu itu. Foto Jessie dan David yang berdebat hebat di lorong sekolah seketika menjadi bahan perbincangan hangat tak sampai dalam waktu satu jam. Jessie semakin merasa ilfeel dengan sekolah ini. Untuk apa berita semacam ini bisa viral seketika begitu saja?
Jessie merasa, ini semua hanya kabar sekali lewat lalu hilang nanti tak sampai besok. Lagi pula, ia tak memikirkan hal yang aneh-aneh saat ini. Yang penting, Tuhan masih memberinya kesempatan untuk bernapas saja itu sudah cukup.
"Bukannya dia pacar kak Wisnu? Kok tau-tau deket sama kak David?"
"Iri banget gue sama Jessie anjir! Dikejar dua cogan padahal masih cantikan gue juga,"
"Kasian banget Wisnu, pasti sakit banget hatinya kalau tau pacarnya lagi main-main di belakang dia,"
Seperti biasa, cibiran-cibiran pedas itu kembali menusuk lubuk hati Jessie tanpa ampun. Seperti yang sudah pernah author beri tahu, Jessie orang yang sangat sensi dengan hal berbau hujatan. Jadi, kalian pasti bisa merasakan sakitnya berada di posisi Jessie saat itu.
Jessie mengembuskan napas panjang seraya menutup matanya untuk berusaha rileks. Kini, ia sedang berada di taman belakang sekolah. Tempat paling bagus untuknya dalam kondisi seperti sekarang. Masa bodoh dengan jam pelajaran pertama yang sudah dimulai yang membuatnya akan bolos hari ini.
"Gini amat hidup gue, Tuhan," keluhnya sambil meremas dadanya yang terasa sesak. "Kenapa sih, gue harus pikirin semua kata-kata mereka? Kenapa sih lo lemah banget?"
Jessie mulai membuka matanya perlahan. Cahaya matahari pagi menembus iris cokelat indah miliknya yang membuatnya menghalangi sinar tersebut yang merusak penglihatannya. Sejenak, ia terdiam di bangku taman menikmati bisikan angin yang menghanyutkan. Jessie sangat menyukai detik-detik seperti sekarang ini.
"Gue harus apa? Gue belum bayar taruhan Indomimie satu kardus ke Agam. Belum juga gue baca semua cerita Wattpad yang ngontrak di perpus gue. Mau meninggoy gue rasanya," ucapnya sembari menendang batu kerikil dengan kesal.
"Makanya lunasin sekarang. Rasa mie goreng lho jangan lupa,"
Jessie menoleh ke belakang, asal suara yang tak asing di telinganya tersebut. Muncullah Agam dengan segala tingkah absurd-nya yang meresahkan. Panjang umur, Agam!
"Ngapain lo disini? Sana pergi! Lo kan gak mengakui gue adik lo di sekolah," usir Jessie dengan nada tinggi. Ikut menyiratkan kekesalannya dengan para tukang gosip yang merajalela mengacau harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Memories [END]
Roman pour AdolescentsEND (TAMAT) PART MASIH LENGKAP ~~~ Jessie Adeline Farasya. Agak tomboi, tapi bisa feminim berhubung langsung dengan keadaan moodnya. Gadis biasa yang harus menerima sebuah konflik percintaan yang rumit dalam hidupnya setelah terlibat sebuah kecelak...