16. Pesan Misterius

1.7K 372 212
                                    

HALO SEMUANYA!
HOW ARE YOU?

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN :)

Q :LEBIH SUKA DAVID APA WISNU?

***

"Aku yang salah, karena begitu nyaman dengannya dan mengharap hati darimu,"

***

SELURUH orang terdiam. Menatap cowok yang baru keluar dari mobil mewah itu dengan tatapan datar dan tak suka.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Wisnu dengan nada tak suka.

David menatap Jessie lekat sejenak. Sorot matanya begitu sulit diartikan oleh Jessie. Yang pasti, ada rasa kekecewaan di manik matanya.

Hening. Hanya suara angin yang berhembus di sore hari.

"Gue tanya, kenapa lo kesini?" Tanya Wisnu untuk kedua kalinya dengan suara lebih kencang.

David menoleh, "Gue disuruh jemput Jessie sama Mamanya," jawabnya.

"Nggak! Gue gak percaya!" Ucap Wisnu, "Lo bilang aja iri karena gue deket sama Jessie. Lo bilang aja! Lo udah ambil segalanya dari gue. Semuanya udah lo ambil. SEMUANYA!" Matanya mulai memanas. Ia sudah mengepalkan tangannya hendak memberikan tinjuan pada orang  di hadapannya.


David terdiam seribu bahasa. Ia hanya bisa menatap Wisnu dan Jessie bergantian. "Gue bakalan pergi kalau Jessie ikut gue," ucapnya.

"Lo ya!" Wisnu melayangkan tangannya dan meninju wajah David membuat tubuh lelaki itu tersungkur.

"Belum puas?" Tanyanya.

Mila langsung melerai pertengkaran di antara mereka. "Wisnu! Jangan mukul dia lagi!" Titahnya dengan tatapan tajam.

Wisnu menatap David dengan senyuman simpul di bibirnya. Ia langsung memasuki rumahnya meninggalkan pesta.

Mila membalikkan badannya menatap David dingin. "Pergi," ucapnya.

"Tante, saya-"

"PERGI!" Potong Mila dengan nada lebih nyaring.

David tak bisa membantah. Ia berdiri dan menarik paksa tangan Jessie dan menyeretnya ke dalam mobil.

"Lepasin, Dav. Pestanya-"

"Ikut gue," potong David dengan nada dingin.

Jessie mengganguk dan menuruti David. Mobil itu pun meninggalkan rumah Wisnu dan melaju di jalanan Ibukota yang padat di sore hari.

"Lo ngapain kesana?" Tanya David memecah keheningan.

"Wisnu ngajak gue," jawab Jessie, "Kenapa lo nggak bolehin? Lo bilang kita nggak ada apa-apa lagi kan? Yaudah, terserah hidup gue gimana. Lo nggak usah paksa gue dan ngelarang gue cuma karena gue sama Wisnu temenan. Ini hidup gue. Dan gue..." Jessie menjeda ucapannya, "Nggak kepo buat tau masalah lo sama Wisnu."

David menghembuskan napas kasar. Ia menepikan mobilnya dan berhenti. "Lo sendiri juga udah pacaran sama Wisnu kan?" Tanyanya.

"Belum pasti," jawab Jessie memutar bola matanya malas. "Gue mau pulang. Lagian lo juga nggak tau rumah gue dimana."

"Lo suka sama gue kan?"

"Untuk saat ini nggak," jawab Jessie, "Gue ngejar lo. Tapi beruntungnya gue pas tau masalah lo sama Wisnu. Dan itu buat gue tau gimana asal-usulnya lo." Tambahnya.

Unforgettable Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang