|EPILOG|

809 78 10
                                    

MASIH ADA EPILOGNYA YA
MANTEMAN! JADI JANGAN
BAYANGKAN CERITA INI
GANTUNG HEHEHE~

NANTI JUGA ADA BONUS TIGA
EXTRA PART. MAU BANYAK? YA
MAAP KALIAN MAU GAK SIEE
BACA CERITA ADAM DAN DINDA?
BAFFER PARAH SAYA TULUNGG :"

MAKANYA, JANGAN HAPUS DULU
CERITA UNFORGETTABLE MEMORIES
INI DARI PERPUS KALIAN! SOALNYA
ADA BAKALAN BANYAK INFO LAGI
KEDEPANNYA!

~ HAPPY READING! ~

***

"Tidurlah dengan tenang, Pangeran kesayangan. Semua orang akan selalu ada mendoakanmu dari sini,"

***

SUASANA pemakaman di pagi yang turun hujan deras itu tak membuat banyaknya orang yang berdatangan untuk melihat pemimpin mereka di masukkan ke dalam liang lahat.

Di antara orang-orang yang di lindungi payung hitam itu, Jessie berada di antara mereka di barisan terdepan. Bersama Dinda dan Disa yang senantiasa menemaninya, Mila dan tante Mery, serta anggota inti Xeagle yang hadir.

Tubuh lelaki itu yang sudah terbungkus kain kafan mulai di masukkan ke dalam liang lahat. Jessie tak sanggup melihatnya. Hatinya kembali seperti di remukkan, dan bahkan air matanya pun sudah terasa habis terkuras.

"Selamat pagi, Bos. Seharusnya hari ini lo sekolah, PR dari Bu Yaya masih numpuk asal lo tau dan lo sama sekali gak ada niat buat ngerjain?" ujar Adam sambil tertawa getir.

"Pagi ini hujan. Lo yakin gak mau beli bandrek buat hangatin tubuh lo? Dasar lemah, gara-gara hujan aja lo langsung sakit-sakitan," tambah Arya.

Tangis mereka kembali pecah. Mengingat banyaknya memori indah yang sudah mereka lalui bersama. Semuanya hanya tinggal kenangan yang akan membuat mereka kembali menghormati sosok pemimpin kuat dan super tangguh di mata mereka.

"Gue emang sekuat itu ya sampe lo pada terpana sama gue? Nyeh, gue tau kok gue ganteng,"

"Sebelum gue mati, gue mau makan indomie bareng kalian. Satu bungkus kita bagi berlima,"

"Gue bangga kalau gue gugur demi mempertahankan Xeagle,"

"Cuma ada lima tempat gue untuk bahagia. Tuhan, nyokap gue, Jeje kesayangan, Xeagle, dan kalian semua,"

"Kalau lo lupa, gue udah pernah mati terus idup lagi! Kalau nanti jantung gue enggak berdetak, berarti gue lagi tahan napas doang soalnya kentutnya Adam masih kecium dari sejam yang lalu, bangsyat!"

"Gue itu kuat! Gak akan meninggoy cuma gara-gara beginian aja!"

"Nyatanya, lo beneran enggak kuat Wisnu," ucap Fatih seraya mengingat kata-kata Wisnu yang masih melekat dalam ingatan mereka.

Kantung mata tebal, rambut acak-acakan, bibirnya yang memucat, begini lah keadaan Jessie setelah di tinggal orang tersayangnya. Sakit, perih, marah, sedih, semuanya bercampur padu membuatnya tak sanggup ingin hidup lagi.

"Gue mau mati aja rasanya," gumam Jessie sambil tersenyum lirih.

"Kamu harus tetep hidup, demi aku,"

Unforgettable Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang