5. Perubahan

3.4K 669 381
                                    

TERIMA KASIH SUDAH
MEMBACA!!

JANGAN LUPA VOTE DAN
KOMENNYA GUYS!

~ HAPPY READING! ~

***

"Jangan mempertahankan
orang yang menyakitimu,"

***

ISTIRAHAT sudah berlangsung beberapa menit yang lalu, namun Jessie masih berada di dalam kelas ditemani Disa. Ia benar-benar takut untuk keluar dan bertemu tiba-tiba dengan Wisnu.

"Jes, keluar aja. Nanti bisa gue terkam si Wisnu itu," Disa merengek seraya mengguncangkan tubuh Jessie yang kaku.

Jessie memutar bola matanya menatap Disa sejenak, "Lo aja nyusul Dinda di kantin kalo perlu, gue nitip cireng dua nanti gue bayar," Jessie membuka ransel merah maroon dan mengeluarkan buku novel yang ia pinjam di perpustakaan kemarin.

Disa mengganguk dan beranjak pergi keluar kelas. Jessie menghela napas gusar seraya mengacak-acak rambutnya. Ia menjatuhkan kepalanya ke atas meja dan mengangkatnya kembali berulang-ulang.

"Lo takut ketemu gue?"

Jessie segera mencari asal suara dan mendelik ketika melihat Wisnu sedang bersandar di pintu kelas. Ia segera menundukkan kepalanya berusaha tidak menatap Wisnu.

Wisnu berjalan beberapa langkah menuju meja Jessie, "Beruntung sekarang lo udah takut sama gue," Wisnu tertawa sinis membuat Jessie semakin menciut ketakutan.

"Please, kali ini jangan ganggu gue," ucap Jessie dengan nada rendah seraya menutup buku novel yang ia genggam.

"Oke, tapi kali ini denger kata-kata gue sekali lagi," Wisnu menarik kursi yang ada di samping barisan samping dan mendudukinya.

"Gue mau lo nggak deket-deket sama David. Sekali lagi ini aja," bujuk Wisnu.

Jessie mengangkat kepalanya dan menatap Wisnu," Memangnya, masalah lo sama dia itu apa?" Tanyanya dengan penuh keberanian.

"Gue denger dari orang-orang sini, lo itu paling nggak mau berurusan dengan kakak kelas dan mendengar gosip tentang mereka. Gue tau, waktu itu lo pernah jeda ucapan Disa yang waktu itu ngomongin gue maling mangga di rumah si temen lo itu kan?" ujar Wisnu panjang lebar.

Jessie terdiam. Mulutnya terkunci rapat dan berusaha menjadi pendengar untuk Wisnu.

"Gue maling bareng Adam sama Fatih waktu itu. Beruntung nggak ketahuan sama security rumah Disa waktu itu. Masih ada mangganya, gue jual sekilo lima ribu," curhat Wisnu.

"Ngapain sekarang lo curhat yang nggak jelas sama gue? Kan, masih banyak orang-orang yang mau denger omongan lo," Jessie segera beranjak pergi demi menjauhi singa jantan menyeramkan itu. Ia berjalan cepat menuju kantin hendak menemui Disa dan Dinda disana.

"Karena gue suka sama lo!" Ucap Wisnu setengah teriak. Entahlah, mungkin Jessie sudah tak mendengarnya lagi. Yang penting sekarang, ia bisa meluapkan kata-kata hatinya walau Jessie tak mendengarnya.

***

"LO, ngapain kesini, Jes?" Tanya Dinda ketika mendapatkan Jessie duduk di depannya.

Unforgettable Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang